NUSALONTAR.COM – ENDE – Sekelompok pemuda di Ende berinisiatif untuk memperbaiki jalan (rabat) di lorong atau gang di kompleks tempat mereka tinggal yang telah rusak.
Para pemuda RT 28, RW 14, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende itu bergotong-royong memperbaiki rabat di lorong yang populer disebut Lorong PLTD. Lorong atau gang PLTD merupakan salah satu jalur alternatif yang sering dilalui oleh masyarakat kota Ende dan sekitarnya ketika pergi atau pulang dari Pantai Bitta (Bitta Beach), entah untuk rekreasi, beli ikan, beli kerikil, atau keperluan yang lain.
Kerja gotong royong ini diinisiasi oleh para pemuda yang peduli dengan keadaan lingkungan mereka. Mereka membawa proposal pembangunan rabat jalan di lorong PLTD, untuk mendapatkan sumbangan dari warga yang ada di RT 28. Setelah dana terkumpul, mereka membeli semen, pasir, dan batu kerikil dan mulai pengerjaan gang itu pada hari Minggu (06/06/2021).
Yohanes Jemi Keri, salah satu pemuda yang menginisiasi kegiatan ini, kepada NUSALONTAR.COM menyampaikan bahwa rabat di gang PLTD itu sudah dikerjakan sejak belasan tahun yang lalu dan kini sudah mulai rusak. Lantaran belum ada tanda-tanda akan diperbaiki oleh pemerintah, Jemi dan kawan-kawannya berembuk dan bersepakat untuk memperbaiki rabat di gang tersebut.
“Lorong PLTD ini sudah dibangun dari belasan tahun yang lalu. Saat ini sudah mengalami kerusakan, namun tidak ada tanggapan dari pihak pemerintah, maka dari itu saya mengajak teman-teman pemuda di sini untuk memperbaiki lorong PLTD ini. Setelah rembuk bersama kami para pemuda, kami pun mulai membuat proposal dengan tujuan meminta swadaya masyarakat dalam RT 28 RW 14 secara sukarela. Dari hasil dari swadaya itulah kami bisa belanja material, seperti semen, pasir dan kerikil,” tutur mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Ende itu.
Sambung Jemi, lorong PLTD adalah salah satu jalur alternatif untuk masuk ke arah Pantai Bitta/ Bitta Beach. Pantai Bitta sendiri merupakan salah satu lokasi yang sering didatangi masyarakat kota Ende untuk berekreasi. Maka menurutnya, akses jalan menuju ke Pantai Bitta harus bagus. Jemi juga menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan salah satu cara untuk membangkitkan kepedulian bersama terhadap realitas yang ada.
“Dari sisi kemasyarakatan, dengan cara ini kita juga bisa membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap wilayahnya. Kami pemuda RT 28 bersyukur karena inisiatif kami mendapat dukungan penuh dari warga. Dengan kekompakan masyarakat RT 28 ini, semua bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Setelah dana terkumpul, pada hari Minggu (06/06/2021), para pemuda RT 28 pun memulai pengerjaan gang dimaksud. Inisiatif para remaja RT 28 didukung penuh oleh para orang tua. Orang-orang tua yang tidak punya kesibukan, turut membantu mengerjakan rabat bersama para pemuda.
Selain itu, ada orang tua yang menyediakan makan dan minuman bagi mereka yang bekerja. Bahan untuk makan dan minum juga hasil patungan warga RT 28. Ada ibu-ibu yang bersedia meluangkan waktu untuk memasak makanan bagi para remaja dan orang tua yang bekerja.
Untuk diketahui, panjang lorong yang rencananya akan dikerjakan sekitar 150 meter, dengan lebar 1,5 meter. Sudah dikerjakan sekitar 120-an meter, jadi tersisa sekitar 30-an meter, namun materialnya sudah habis.
“Kami masih kekurangan dana untuk belanja material. Masih tersisa sekitar 30 meter yang belum dirabat karena material yang dibutuhkan sudah habis,” keluh Jemi.
Jemi berharap, warga RT 28 atau siapa saja yang berkehendak baik mau menyumbangkan material untuk menyelesaikan pengerjaan rabat yang masih belum selesai itu.
Salah satu warga RT 28 yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa sebelum mengerjakan rabat ini, sejak 3 bulan lalu, setiap hari Minggu usai Misa ke-2 para pemuda itu selalu membersihkan sampah dan rumput yang ada di gang PLTD.
“Memang ada banyak jalan, gang, atau lorong menuju ke Bitta Beach. Gang PLTD adalah salah satunya. Sejak tiga bulan yang lalu saya perhatikan mereka sudah mulai membersihkan sampah dan rumput yang ada di gang ini. Makanya kami para orang tua senang dan mendukung sekali saat mereka merencanakan untuk memperbaiki rabat yang sudah rusak di gang RT 028 ini,” ungkap warga itu.
Warga yang tak ingin disebutkan namanya itu juga mengaku bangga sekali dengan kepedulian dan persatuan para pemuda di RT 28.
“Sebagai orang tua kami bangga melihat anak-anak kami sangat peduli dan peka dengan kondisi yang ada. Semoga di masa yang akan datang anak-anak muda ini bisa menjadi pemimpin yang luar biasa,” ungkapnya bangga. (JR)