LEWOLEBA (Nusalontar.com) – Safari Literasi Duta Baca Indonesia Jawa-Bali-NTB-NTT Januari – April 2022 akhirnya tiba di Lembata, Jumat (25/3/2022).
Di Lembata, Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, yang didampingi oleh Ketua Gerakan Literasi NTT, Polikarpus Do, juga berkesempatan untuk mengunjungi SMPK St. Pius X atau yang juga populer dengan sebutan SMPK San Pio, Sabtu (26/3/2022).
Kepala SMPK San Pio, Suster Marry Grace, CB., dalam acara penyambutan menyampaikan terima kasih dan rasa bangganya karena San Pio juga menjadi salah satu sekolah yang dikunjungi oleh Duta Baca Indonesia.
“Selamat datang di sekolah kami SMP St. Pius X Lewoleba, yang sudah berumur 64 tahun. Kami merasa bangga karena Duta Baca Indonesia berkenan singgah di sini. Kami juga mengucapkan terima kasih karena sudah datang dan mengunjungi sekolah kami,” ucap Suster Marry.
Di San Pio, Gol A Gong mengamati Majalah Dinding (Mading) hasil karya siswa yang dipajang di emperan kelas dan mengapresiasi hasil karya para siswa yang ada di Mading itu.
Kata Gol A Gong, salah satu cara menggerakkan literasi sekolah adalah dengan terus memperbarui Mading pada setiap periode waktu yang telah disepakati bersama. Ia juga berharap semoga literasi sekolah, khususnya di SMPK San Pio Lewoleba, terus digerakkan.
Dalam kunjungan itu, Gol A Gong juga sempat mampir di perpustakaan sekolah, dan berbincang dengan Kepala Perpustakaan SMPK San Pio, Maria Perada Uak.
Maria Perada mengaku senang dan bangga karena bisa berjumpa dengan tokoh literasi nasional itu. Maria berharap, semoga dengan kunjungan Duta Baca ini, perpustakaan SMPK San Pio semakin berkembang untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah.
“Saya sebagai kepala perpustakaan merasa senang dan bangga karena Duta Baca bisa datang ke sini. Semoga kedepannya perpustakaan kita semakin berkembang dari perpustakaan biasa menjadi perpustakaan digital,” harapnya.
Kunjungan Duta Baca ke SMPK San Pio hanya berlangsung kira-kira 20 menit lantaran para siswa sedang melaksanakan Ujian Tengah Semester. Atas alasan itu pula Duta Baca Indonesia Gol A Gong tidak sempat berdiskusi dengan peserta didik. (Mila L/JR)