ENDE – Kepres No. 44 tahun 1984 menetapkan tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Merujuk pada Kepres tersebut, Komisi Kepausan Indonesia Keuskupan Agung Ende memanfaatkan momen ini untuk menyelenggarakan aneka lomba untuk memeriahkan HAN tersebut.
Paroki St. Yosep Onekore tak mau ketinggalan. Paroki St. Yosep Onekore pun menyelenggarakan berbagai jenis perlombaan. Kegiatan yang dimulai sejak hari Selasa, 21 Juni ini disambut meriah oleh ratusan anak dari 20 wilayah di Paroki St. Yosep Onekore.
Ketua Panitia penyelenggara perlombaan, Yardi Ola, mengungkapkan bahwa peringatan HAN bertujuan agar masing-masing Paroki bisa membantu karya kepausan secara universal, salah satunya melalui seksi kerasulan anak dan remaja misioner dengan mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak usia tiga tahun hingga delapan belas tahun.
Tema yang diusung, sambung Yardi, yakni “Sejuta ekspresi talenta anak bangsa dan gereja dalam terang iman”. Dengan tema ini setiap anak diharapkan mampu mengekspresikan potensi diri yang dimiliki. Yardi juga juga menjelaskan bahwa para orang tua pun tampak antusias mengantarkan anak mereka untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan.
Yardi juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya diadakan dalam menyongsong HAN.
“Ini kegiatan yang pertama kali. Tujuan kita adalah untuk merangkul semua anak-anak di Paroki Santo Yosep Onekore yang terdiri dari dua puluh (20) lingkungan untuk berpartisipasi. Selama ini kegiatan anak-anak dan remaja yang aktif itu hanya sekami maupun JPA, dan itupun masih banyak anak yang belum terlibat. Jadi ini upaya kita untuk mendekatkan mereka dengan gereja,” ungkap Yardi Ola.
Yardi juga menjelaskan bahwa panitia penyelenggara berharap agar anak-anak yang sudah terlibat dalam satu lomba, tidak lagi bergabung di lomba yang lain. Tujuannya, agar semua anak terlibat.
“Ada tujuh mata lomba yang diselenggarakan, yakni pertandingan voli putra-putri, futsal kategori SD dan SMP, tarian inkulturasi yang diambil dari cerita kitab suci, teka teki silang keluarga, ada juga game berantai yang terdiri dari hula hop, memasukan karet pakai sedotan, gigit senduk, lompat karung, dan yang terakhir tarik tambang,” jelas Yardi.
Pater Krispian Lado, SVD, selaku Pastor Paroki St. Yosep Onekore pun mengungkapkan rasa bangganya atas partisipasi anak-anak yang luar biasa itu.
“Saya berbangga karena setelah pandemi Covid-19 yang kita alami kurang lebih dua tahun ini, bertepatan dengan Hari Anak Nasional, paroki kita mengadakan kegiatan untuk anak. Saya bangga akan semua kegiatan yang sudah disiapkan ini, dan banyak anak yang terlibat. Oleh karena itu, mari kita sama-sama berupaya menyukseskan setiap rangkaian kegiatan ini,” ucapnya.
Kegiatan ini diawali dengan persembahan yel-yel dari masing-masing lingkungan, dilanjutkan dengan Ibadat s
Sabda dan diakhiri dengan pemukulan gong oleh Pastor paroki sebagai tanda telah dibuka kegiatan tersebut.
(Denti S.)