KABUPATEN KUPANG – Seorang kakek berusia 57 tahun berinisial SS diduga telah melakukan tindakan pidana pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur berinisial NNB (15 tahun), warga Desa Benu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.
Akibat perbuatannya, SS akhirnya dilaporkan ke Polres Kupang. Laporan polisi terkait kasus itu tercatat dengan nomor: LP/B/ 14/I/2022/NTT/Polres Kupang, tanggal 12 Januari 2022 tentang dugaan tindak pidana persetubuhan anak.
Kapolres Kupang AKBP Aldinan R.J.H. Manurung melalui Staf Humas Polres Kupang, Aipda Lalu Randy, pada Jumat (14/01/2022) sore mengatakan bahwa kasus ini terjadi pada Senin 10 Januari 2022, bertempat di Dusun 1, Desa Benu, Kecamatan Takari.
Melalui rilis persnya, pihak Polres Kupang juga membeberkan kronologi peristiwa tindakan pidana persetubuhan anak yang dilakukan oleh SS.
Dugaan tindak pidana persetubuhan anak itu diketahui terjadi pada hari Senin 10 Januari 2022.
Awalnya korban yang sedang berada di rumahnya dijemput oleh temannya yang berinisial PS. PS adalah cucu dari pelaku.
PS datang untuk mengajak korban bermain dan belajar di rumahnya. PS tinggal bersama-sama dengan pelaku (SS). Korban kemudian menuruti ajakan dari cucu pelaku dan bersama-sama menuju rumah pelaku.
Sekitar 19.00 Wita, cucu pelaku (PS) masuk ke kamarnya untuk tidur. Karena temannya sudah masuk kamar, korban pun mengikuti temannya untuk masuk ke kamar.
Namun pada saat bersamaan pelaku juga langsung masuk dan mengajak korban untuk tidur dengannya namun korban menolak.
Pelaku lalu menarik korban ke kamar milik pelaku, dan langsung memaksa korban berhubungan badan. Karena korban menolak pelaku lantas membuka paksa celana korban dan menyetubuhi korban sebanyak satu (1) kali.
Akibat perbuatan pelaku, membuat alat vital korban sakit dan mengeluarkan darah. Atas kejadian tersebut pada Rabu 12 Januari 2022, korban datang ke Mapolres Kupang untuk melaporkan kejadian tersebut. (JR/HPK))
