KUPANG, nusalontar.com | Seorang pria paruh baya mendatangi Sekretariat SIAGA Center di Jalan Sudirman, Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, NTT, pada Rabu (2/10/2024) belum lama ini.
Benyamin Tefa, pria paruh baya tersebut berasal dari wilayah Amanatun, tepatnya Desa Op, Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Untuk sampai ke Kupang, Benyamin Tefa setidaknya harus menggunakan jasa transportasi umum dengan waktu tempuh selama 4-5 jam perjalanan.
Meski sudah terkategori lansia, tak urung semangat Benyamin Tefa untuk datang ke Kota Kupang dengan cuaca cukup panas saat ini, yang kadang bisa mencapai 32 derajat celcius, bahkan lebih.
Kedatangan Benyamin Tefa ke Sekretariat SIAGA Center saat itu cukup mengagetkan. Apalagi di usia seperti itu ia datang sendirian. Hanya diantar sopir transportasi umum yang ia tumpangi.
Dengan mengenakan batik berwarna merah, kain sarung lengkap dengan ikat kepala atau dalam bahasa Timor Dawan biasa disebut Pilu, Benyamin Tefa nampak percaya diri melangkah.
Tak canggung, Benyamin Tefa langsung masuk dan menyapa staf yang ada di SIAGA Center. Ia langsung disambut dengan ramah dan dipersilakan duduk oleh staf di sana.
Saat ditanya apa keperluannya, Benyamin Tefa menjawabnya dengan spontan bahwa dirinya jauh-jauh ke Kupang hanya untuk baliho dan stiker pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA).
“Saya minta baliho dan stiker Pak Simon Kamlasi,” ucap Benyamin Tefa dengan polos.
Menurut Benyamin Tefa, ia datang jauh-jauh ke Kupang untuk mengambil stiker dan baliho Paket SIAGA untuk menunjukan tanda cinta yang besar kepada salah satu putera terbaik, Simon Petrus Kamlasi.
“Kali ini saya dukung Pak Simon Petrus Kamlasi, makanya saya datang,” ungkapnya.
Sebagai salah satu putera terbaik yang lahir dari Tanah Timor dengan pencapaiannya sebagai Jenderal TNI, Simon Petrus Kamlasi menjadi kebanggaan luar biasa. Apalagi, kontribusi nyata yang telah dibuat bagi masyarakat.
“Pak Simon sudah bantu banyak orang,” kata Benyamin Tefa.
Cerita Benyamin Tefa yang jauh-jauh datang ke Kupang hanya untuk mengambil stiker dan baliho Paket SIAGA, membuat Direktur SIAGA Center Yusinta Ningsih Nenobahan sangat kagum.
Yusinta pun keluar dari ruangan kerjanya ketika diberi tahu staf dan langsung menyambut Benyamin Tefa. Yusinta pun kemudian menjawab permintaan Benyamin Tefa.
Baliho dan stiker Paket SIAGA diberikan, kemudian memfasilitasi Benyamin Tefa untuk kembali ke Desa Op, Kecamatan Nunkolo, TTS.
Yusinta mengakui kalau kehadiran Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu di NTT tak sekadar meninggalkan rindu di masyarakat. Masyarakat rindu kehadiran Paket SIAGA dan rindu Paket SIAGA memimpin NTT.
“Namun tak sekadar rindu, namun Paket SIAGA sudah melekat di masyarakat. Cinta masyarakat untuk untuk Paket SIAGA sudah tertanam di hati masyarakat,” ujar Yusinta.
Menurut Yusinta, cerita Benyamin Tefa memberi inspirasi baginya bahwa di tengah situasi NTT yang serba terbatas, masih ada orang tua yang dengan kerelaan dan hati yang tulus menjadi pejuang bagi sang calon pemimpin yang diidolakan.
“Ini sangat menggugah hati saya. Memberi pelajaran berharga bagi saya. Ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat, bahwa cinta itu bisa dibuktikan dengan kerelaan dan perjuangan yang tulus,” kata Yusinta.**