Tangis Haru Katarina Nitbani, Lansia di TTS yang Rumahnya Dibedah Simon Petrus Kamlasi

Penyerahan secara simbolis bantuan bedah rumah oleh Simon Petrus Kamlasi kepada Mama Katarina Nitbani

SOE, nusalontar.com | Di balik meriahnya deklarasi akbar Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (Paket SIAGA) yang dihadiri puluhan ribu massa di lapangan Puspemnas Soe, Kabupaten Timor Selatan (TTS), ada cerita haru dari seorang perempuan lansia.

Perempuan lansia itu bernama Katarina Nitbani. Mama Katarina, demikian ia biasa disapa, hadir menyaksikan langsung salah satu putera terbaik Pulau Timor asal TTS, Simon Petrus Kamlasi menyampaikan niat tulusnya untuk mengangkat harkat dan martabat orang NTT, termasuk orang Timor.

Bacaan Lainnya

Mama Katarina begitu menikmati seluruh acara deklarasi hingga selesai. Bahkan saat guyuran hujan lebat pun Mama Katarina tak beranjak dari lokasi deklarasi. Mama Katarina bersama para sesepuh, tokoh adat, tokoh masyarakat ikut bangga karena ada salah satu putera terbaik dari tanah Timor yang siap mengabdi untuk kemajuan NTT.

Mama Katarina kini berusia 69 tahun. Di usia yang tidak muda lagi itu, Mama Katarina tinggal di sebuah gubuk reot bersama suaminya. Keduanya tidak memiliki anak. Namun, mereka berdua tinggal juga bersama enam orang anak yang merupakan keponakan.

Di gubuk reot yang dihuni 8 orang di dalamnya, tentu saja sangat berdesakan, dan pastinya membuat tak nyaman. Apalagi saat musim hujan. Tak hanya itu, untuk hidup sehari-hari, Mama Katarina dan suaminya hanya bekerja keras dengan pendapatan seadanya. Mama Katarina sendiri harus berdagang sayur di pasar. Sementara suaminya hanya seorang tukang gali sumur.

“Sudah puluhan tahun saya tinggal di gubuk kurang layak itu,” kata Katarina sambil meneteskan air mata, Sabtu (21/9/2024).

Mendapat laporan dari Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tentang kondisi yang dialami Mama Katarina, Simon Petrus Kamlasi merasa iba. Spontan, dia langsung bersedia membantu dengan uang pribadinya. Simon Petrus Kamlasi menyerahkan perpuluhannya untuk merubah gubuk reot Mama Katarina menjadi rumah layak huni.

“Ini merupakan perpuluhan saya. Saya ikhlas membantu bapa dan mama saya ini,” kata Simon Petrus Kamlasi.

Bantuan ini, kata Simon Petrus Kamlasi, sudah ia lakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Ia hanya berharap, apa ia lakukan bisa bermanfaat bagi siapapun yang berkekurangan, seperti yang dialami Mama Katarina.

“Semoga ke depan, saya bisa bermanfaat lebih luas lagi untuk kesejahteraan masyarakat NTT,” pungkas Simon Petrus Kamlasi saat menyerahkan secara simbolis bantuan rumah layak huni usai deklarasi akbar Paket SIAGA di lapangan Puspemnas Soe, TTS.**

Pos terkait