Tegas! Begini Pernyataan Tokoh Muda Alor Terkait Mobilisasi Massa

Sokan Teibang (tengah) saat memberikan keterangan kepada wartawan.

KUPANG – Tokoh Muda Alor, Sokan Teibang, meminta agar masyarakat Kota Kupang tidak mempercayai isu hoaks yang ramai beredar saat ini.

“Pertama-tama saya mau pastikan bahwa seluruh informasi yang sedang beredar di grup-grup WhatsApp terkait ada mobilisasi orang Alor, baik yang ada di Alor dan hendak ke Kupang, maupun yang tinggal di Kupang, untuk melakukan tindakan penyerangan terhadap etnis tertentu, karena kebetulan ada oknum yang bermasalah kemarin itu, yang kebetulan dari Alor dan dari Sumba, saya pastikan isu tidak benar,” ujar Sokan pada Selasa, 18 Desember 2022.

Bacaan Lainnya

Sokan menyesalkan adanya informasi yang disebarkan secara tidak bertanggungjawab di grup-grup WhatsApp tersebut.

“Itu bagi kami bentuk provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan mau mencederai kami orang Alor sehingga memberi citra buruk terhadap kami,” tambahnya.

Sebagai anak muda Alor yang ada di Kupang, Sokan mengimbau agar masyarakat Kota Kupang agar tidak terpengaruh oleh isu-isu tidak benar yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu.

Sokan juga meminta maaf atas terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat Kota Kupang. Ia juga menegaskan bahwa apa yang terjadi adalah ulah oknum.

“Itu adalah ulah oknum. Tidak atas nama, dan untuk etnis tertentu,” imbuhnya.

Selain itu, Sokan juga memastikan bahwa orang Alor yang ada di Kupang dalam keadaan baik-baik saja, dan tidak ada gerakan apapun yang dibentuk oleh keluarga Alor di Kupang untuk merespon peristiwa-peristiwa yang terjadi baru-baru ini.

“Mari kita beraktifitas seperti biasa, tidak usah terpengaruh dengan informasi-informasi tidak benar yang beredar, terutama di media-media sosial,” ucapnya.

Sokan juga menjelaskan bahwa dulu pernah terjadi masalah antara orang Alor dan orang Sumba yang tinggal di Kota Kupang sehingga menyebabkan adanya korban jiwa.

“Kita sempat selesaikan persoalan itu di kantor wali kota bersama pihak kepolisian dan pemerintah Kota Kupang. Dan kesepakatan yang kami bangun adalah kedua belah pihak harus berhenti melakukan tindak kekerasan dalam bentuk apapun. Jika di kemudian hari ada yang masih melakukannya, disepakati bahwa pihak kepolisian harus mengambil tindakan tegas, tanpa memandang siapa yang harus dibenarkan dan siapa yang harus disalahkan,” bebernya.

Atas dasar itu, Sokan berharap, baik pihak kepolisian maupun pihak pemerintah Kota Kupang harus lebih tegas merespon persoalan yang terjadi, sehingga keamanan dan ketertiban di Kota Kupang bisa terus terjaga.

“Dalam situasi pemulihan ekonomi ini semua orang butuh kenyamanan untuk bekerja dan beraktifitas, oleh karena itu kita semua wajib menjaga keamanan dan ketertiban, serta kenyamanan di kota yang sama-sama kita cintai ini. Ruang-ruang untuk anak-anak bikin ribut itu kita tutup sesempit mungkin,” tandasnya.

Sokan berharap, anak-anak Alor yang ada di Kupang bisa menahan diri, dan tidak terjebak dengan isu-isu yang berhubungan langsung dengan isu-isu etnis.

“Mari kita bergandengan untuk urus hal-hal yang lebih produktif, terutama bagaimana kita bisa hidup damai, nyaman, dan tentram di kota ini,” tutupnya. (JR)

Pos terkait