Terkait Pilkada, Penegasan Benny K. Harman Ini Harus Diperhatikan Kader Demokrat

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman dan Ketua DPD Demokrat NTT, Leonardus Lelo bersama para pengurus DPD Demokrat NTT lada saat pembukaan Rakerda

 

KUPANG, nusalontar.com | Wakil Ketua Umum DPP Demokrat, Benny K. Harman (BKH) menegaskan kembali komitmen untuk memenangkan setiap kontestasi yang dihadapi oleh Partai Demokrat.

Bacaan Lainnya

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa tiga tahun silam, kader partai mengadakan Rakerda seperti ini. Kita punya kesimpulan, rekomendasi. Rekomendasi kita pada saat itu adalah menang Pileg dan Pilpres dan juga Pilkada,” ujar anggota DPR RI itu pada saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Demokrat NTT yang diselenggarakan di Hotel Sasando Kupang, Jumat (3/5/2024).

Pada kesempatan itu BKH kembali menegaskan pernyataan yang pernah disampaikannya pada Rakerda sebelumnya, bahwa kemenangan Pilkada akan sangat tergantung pada kemenangan di Pileg.

Oleh karenanya, ungkap BKH, sudah sejak awal ia meminta agar Demokrat NTT menggandeng para tokoh berpengaruh untuk bersama-sama dalam memenangkan Demokrat, terutama dalam Pilkada.

Ia mengakui bahwa dalam Pilkada kali ini semua partai politik tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon kepala daerah. Dibutuhkan koalisi atau gabungan partai untuk mengusung.

Atas dasar itu, tegas BKH, dalam Rakerda kedua kali ini akan diatur kembali rekomendasi yang ada untuk menyiapkan strategi kemenangan di Pilkada.

Bagi BKH, Rakerda kali ini juga menjadi momentum untuk melakukan evaluasi target dari Rakerda sebelumnya, sekalipun dalam data, perolehan kursi DPRD NTT cukup tinggi.

BKH mengakui bahwa kali ini perolehan kursi DPRD NTT bertambah dari empat menjadi tujuh kursi. Namun, jumlah itu masih kurang dari target Rakerda pertama yakni 11 kursi sehingga bisa mencalonkan gubernur NTT.

“Bagaimana mau bicara kader maju calon gubernur, DPR saja salah. Dulu ada teman-teman (menganjurkan), Pak BKH maju gubernur lagi. (Saya bilang) kamu harus buktikan dulu Demokrat menang. Kalau menang silahkan maju gubernur,” keluhnya.

Menurut dia, perolehan kursi di kabupaten/kota juga ada yang mengalami penurunan, meski ada daerah yang mengalami peningkatan.

Ia menyebut, dari delapan daerah pemilihan (dapil) DPRD NTT, Demokrat hanya meraup tujuh kursi dari target 11 kursi. Sementara itu dari total 93 dapil di kabupaten/kota, Demokrat NTT hanya mendapat kursi di 59 dapil.

Berkaca dari gambaran Pileg, BKH meminta kader Demokrat untuk tidak sekedar percaya diri secara berlebihan.

Kesanggupan dari kader, menurut BKH, harus diuji dalam memenangkan perhelatan politik yang berlangsung, seperti di Pileg.

Ia mencontohkan, ada kader yang punya suara Pileg sangat kecil, namun justru ingin bertarung di Pilkada. Menurut dia, itu tidak logis.

Oleh karena itu, BKH meminta agar daerah yang mengalami kemerosotan perolehan kursi bisa diberikan evaluasi hingga pemberhentian pimpinan.

Kata BKH, ada beberapa daerah yang menempatkan para calon legislatif hanya sebagai pelengkap administratif. Kerja itu baginya tidak berdampak apa-apa.

“Ini yang kita evaluasi dalam rapat kerja sekarang. Sekaligus kita siap memang untuk 2029. Tetapkan memang target. Kita harus menang Pilkada. Menang maksudnya, tokoh yang kita usung,” tegasnya.

Kemenangan Pilkada, kata dia, menjadi sebuah hal utama yang ditargetkan dalam Rakerda. Tiap partai politik memang punya kepentingan masing-masing. Dengan menang Pilkada atau memegang kendali pemerintahan maka paling tidak kepentingan maupun visi misi yang ada bisa diwujudkan.

Dengan demikian, tandas BKH, ketika sudah ada calon yang ditetapkan oleh Demokrat sekalipun koalisi, semua kader harus kompak menenangkan pasang calon yang diusung itu.**

Pos terkait