Tim Medis ETMC Sukses Bertugas, Bala Warat Beri Pujian

 

LEMBATA – Perhelatan El Tari Memorial Cup (ETMC) ke-31 Tahun 2022 di Kabupaten Lembata baru saja usai. Seluruh rangkaian pertandingan sejak Jumat (09/09/2022) hingga hari ini, Kamis (29/02022) berjalan lancar dan sukses. Perhelatan sepakbola terakbar mengenang mendiang Mantan Gubernur NTT ketiga, Mayor Jenderal (Anumerta) Elias Tari itu pun menuai banyak pujian.

Bacaan Lainnya

Di balik gegap gempita dan kemeriahan hajatan sepakbola tahunan se-Flobamorata itu ada tangan-tangan tersembunyi yang sigap menjadi “malaekat”. Mereka dengan penuh kasih dan semangat mengatasi masalah cedera dan atau masalah kesehatan lainnya. Tidak hanya di arena pertandingan tapi juga di semua “basecamp” tim yang berlaga. Bahkan para perangkat pertandingan. Mereka adalah Tim Medis atau disebut pula Tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Drs. Gabriel Bala Warat, MM yang dihubungi tak lama setelah selesai laga final Persebata Lembata kontra Perse Ende menyatakan rasa bangganya atas kesuksesan pelaksanaan tugas tim tersebut. Bagi Bala Warat, ini merupakan kado terindah bagi Lembata di masa-masa akhir jelang purnabaktinya. Kesuksesan itu juga merupakan bukti bahwa paramedis dan tenaga kesehatan lain yang bertugas memang memiliki kompetensi yang mumpuni.

“Saya bangga, Ama. Sejak awal saya yakin, kalian bisa bekerja maksimal dan sukses. Saya tau persis, kalian punya kemampuan yang luar biasa”, ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Didakus Nama Belawa, SKM pada kesempatan itu mengemukakan, terdapat lima tim medis yang bekerja “all out” sejak persiapan sampai acara penutupannya. Masing-masing tim terdiri atas dua orang dokter dan belasan tenaga medis lainnya dari berbagai profesi. Ada bidan, perawat, farmasi, fisioterapi, kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Setiap tim itu diketuai oleh seorang dokter.

“Ama tau sendiri kerja mereka di lapangan. Sudah tentu sangat membantu kesuksesan penyelenggaraan pertandingan. Bahkan ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit. Dan tim yang bertugas bertanggung jawab sampai selesai”, papar pria yang terkenal tekun dan sabar itu.

Lebih lanjut Didakus mengutarakan, untuk menjamin keteraturan dalam pelaksanaan tugas maka dibuat pembagian jadwal. Hal ini dilakukan agar tidak ada tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

“Jadi lima tim itu bertugas bergantian. Hanya di semifinal dan final ini yang semua diwajibkan untuk bertugas”, tutupnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tim medis ETMC ke-31 di Kabupaten Lembata ini telah memberi warna tersendiri dalam pelaksanaan tugasnya. Selain mengatasi masalah kesehatan di lapangan, tim ini juga selalu memastikan kondisi kesehatan para pemain, ofisial, manajer dan pelatih dari semua tim sebelum berlaga. Untuk maksud tersebut, mereka melakukan “mobile service” ke “basecamp” masing-masing tim.

Pantauan media ini, para petugas medis ETMC di arena Gedung Olahraga ’99 Kabupaten Lembata nampak ikut bereuforia merayakan kesuksesan penyelenggaraan hajatan sepakbola NTT itu. Dalam laga final, Kamis (09/09/2022), kesebelasan tim tuan rumah, Persebata Lembata akhirnya harus takluk dengan skor 2-3 dari Perse Ende dalam drama adu pinalti yang cukup mendebarkan. (DK/JR)*

Pos terkait