Tokoh Muda, Pemdes, dan Warga Desa Malanuza Bawa Aspirasi ke DPRD Ngada

Tokoh muda Desa Malanuza, Fransiskus No Awe bersama Penjabat Kepala Desa Malanuza, Eusabia Wae, Kaur Pembangunan, Oktavianus Due, dan masyarakat korban banjir pasar Malanuza mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada fan diterima oleh Ketua dan salah satu Anggota DORD pada Senin (10/01/2022).

NUSALONTAR.COM

NGADA – Tokoh muda Desa Malanuza, Fransiskus No Awe bersama Penjabat Kepala Desa Malanuza, Eusabia Wae, Kaur Pembangunan, Oktavianus Due, dan masyarakat korban banjir pasar Malanuza mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada pada Senin (10/01/2022).

Bacaan Lainnya

Kepada NUSALONTAR.COM, tokoh muda Malanuza, Frans No Awe, demikian ia biasa disapa, menyampaikan bahwa kedatangan mereka ke Kantor DPRD adalah untuk menyampaikan keluhan atau aspirasi warga desa Malanuza kepada DPRD Kabupaten Ngada.

“Kami datang untuk membawa aspirasi masyarakat desa Malanuza,” terangnya.

Lulusan Magister Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma itu juga menjelaskan bahwa melalui DPRD, masyarakat desa Malanuza meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada untuk segera membereskan beberapa persoalan mendesak yang mereka alami di Desa Malanuza.

“Kami ke DPRD dengan maksud agar pemerintah bisa membereskan beberapa masalah yang kami alami di desa. Di antaranya, persoalan banjir, perbaikan jalan menuju pasar, dan meminta, jika regulasi memungkinkan, Pasar Malanuza dikelola oleh desa,” jelasnya.

Kata Frans No Awe, melalui DPRD masyarakat meminta agar Pemkab Ngada segera menggali dan membereskan drainase di pasar Malanuza, sebab hingga kini ada 5 rumah warga yang terdampak banjir dan sampah dari pasar Malanuza.

Selain itu, masyarakat juga mendesak agar pemerintah segera memperbaiki atau menghotmix jalan masuk ke Pasar Malanuza.

“Kondisi jalan saat ini sangat memprihatinkan dan mengganggu aktivitas para pengunjung pasar Malanuza, makanya kita minta pemerintah harus segera membereskan itu,” ucap Sarjana Filsafat lulusan Universitas Sanata Dharma itu.

Sambung Frans No Awe, jika memang regulasi memungkinkan, masyarakat juga meminta agar pengelolaan Pasar Malanuza diserahkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Malanuza.

Frans No Awe bersyukur karena kehadiran mereka diterima dengan baik oleh Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Bernadinus Dhei (Berni Dhei), dan salah satu Anggota DPRD yakni Bosko Ponong. Bahkan aspirasi yang disampaikan ditanggapi dengan sangat positif oleh Ketua DPRD Ngada.

Ketua DPRD Ngada juga sempat menjelaskan bahwa sudah ada alokasi anggaran 1 miliar untuk perbaikan jalan masuk pasar pada tahun 2022 ini.

“Selasa besok, Ketua DPRD menjanjikan bahwa perwakilan DPRD Ngada bersama tim teknis akan turun memantau lokasi banjir di pasar Malanuza,” tutup Frans No Awe. (JR)

Pos terkait