KUPANG – Ikatan Pelajar Mahasiswa Asal Kecamatan Nangapanda (IMAN) Kupang sukses mengadakan kegiatan Masa Perkenalan Orientasi dan Penerimaan Anggota Baru (MPOPAB). Kesuksesan itu juga ditandai dengan dilantiknya 24 orang anggota baru pada penghujung kegiatan.
Kegiatan MPOPAB diadakan mulai tanggal 4 hingga 6 November 2021 di Paroki St. Gregorius Agung Oeleta.
Fitri yang didapuk sebagai ketua panitia MPOPAB, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan solidaritas anggotanya yang dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Terima kasih teman-teman panitia, karena telah sama-sama berusaha untuk menyukseskan kegiatan ini. Tanpa soliditas dan usaha keras kita bersama, belum tentu kegiatan ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” ucap Fitri.
Fitri berharap, kekompakan dan kebersamaan yang telah terjalin senantiasa dirawat, sehingga di masa-masa mendatang, kegiatan apapun yang diprogramkan bisa berhasil.
Selain itu, Fitri juga mengungkapkan bahwa keberhasilan kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan yang besar dari para orang tua, alumni, dan juga para senior.
“Dukungan moril maupun materil yang kami terima membuat perjalanan IMAN Kupang ini tetap dalam koridornya sebagai organisasi yang mewarisi semangat kekeluargaan dan persaudaraan,” ujarnya
Ketua Umum IMAN Kupang, Jhon Paso dalam sambutan pembukaan penerimaan calon peserta MPOPAB mengapresiasi semangat anggota baru yang berani keluar dari zona nyamannya untuk dibentuk di IMAN Kupang.
Pada kesempatan itu Jhon mengajak untuk meningkatkan semangat intelektual, disiplin, solidaritas, dan kekeluargaan di kalangan anggota baru, dan anggota IMAN pada umumnya.
Sedangkan dalam sambutan pelantikan, Jhon mengapresiasi ketangguhan, kegigihan, dan kesabaran para anggota baru selama berproses dalam kegiatan MPOPAB, sehingga pada akhirnya bisa dilantik.
Dinamika MPOPAB
Berbagai materi dan dinamika telah disiapkan untuk peningkatan kapasitas dan pengalaman anggota baru. Beberapa narasumber pun dihadirkan sebagai pemateri.
Ada sosok yang sangat inspiratif, seperti dr. Christian Widodo, seorang dokter yang kini juga menjadi politisi. Di usianya yang relatif muda, dr. Christian telah memimpin beberapa organisasi, di antaranya sebagai Ketua PSI NTT.
Anggota DPRD Provinsi NTT dari Partai Solidaritas Indonesia itu membawakan materi tentang kepemimpinan.
Di hadapan puluhan mahasiswa IMAN yang hadir dr. Christian mengajak untuk berani bermimpi besar dan setia merawat mimpi itu.
“Dulu waktu kita masih kecil, ketika ditanya apa cita-cita, apa mimpi kita, ada yang jawab ingin jadi dokter, ingin jadi pilot, ingin jadi polisi, namun coba lihat, berapa banyak orang yang bisa meraih mimpi masa kecilnya itu? Pasti tidak banyak. Itu kenapa? Karena kita tidak merawat mimpi kita,” ucap dr. Christian.
Pada kesempatan itu dr. Christian juga menjelaskan ciri-ciri dan karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
“Pemimpin adalah orang yang bisa menggerakkan orang lain, juga mampu melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain,” ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai integritas, punya komitmen dengan apa yang telah diputuskan, juga teguh pada visi dan misi dan siap menerima resiko.
“Jadi pemimpin tidak boleh baperan. Jangan sensitif. Harus punya mental yang tangguh,” imbuhnya.
Di ujung materinya dr. Christian mengungkapkan bahwa pemimpin-pemimpin besar biasanya lahir dalam situasi-situasi krisis. Namun, kata dia, pemimpin besar juga bisa diciptakan dengan cara-cara seperti yang dikakukan oleh para mahasiswa IMAN, yakni bergabung dalam organisasi-organisasi.
Selain dr. Christian, ada pula narasumber keren yang lain yakni, Polikarpus Do. Dalam pemaparannya, Ketua Forum Taman Baca Masyarakat NTT itu lebih menekankan tentang pentingnya peningkatan budaya literasi di masyarakat.
Ia mengajak anggota baru IMAN untuk giat berliterasi. Menurut Polikarpus, dengan literasi yang baik, kita mampu menjawab semua tantangan perubahan zaman yang berubah sangat cepat.
“Literasi adalah tonggak penting pembangunan mutu peradaban yang akan menghasilkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan inovatif. Dengan literasi kita mampu beradaptasi dengan tuntutan perubahan karena generasi yang tidak literat akan tertinggal dan menghambat laju pembangunan bangsa,” paparnya.
Selain itu, beberapa materi dan dinamika lainnya juga dihadirkan untuk menguatkan kapasitas anggota IMAN Kupang.
Rangkaian kegiatan MPOPAB ini adalah upaya awal dalam memupuk semangat keakraban dan kekeluargaan di kalangan keluarga besar IMAN Kupang, di samping peningkatan kualitas diri sebagai tanggungjawab utama kaum terpelajar sebagai pemimpin perubahan dalam masyarakat. (Alfin/JR)