Bunda Julie Kembali Antar Belasan Anak NTT Berlaga di Level Nasional

Para siswa yang akan mengikuti ajang Jakarta Fashion Week (sebagai desainer) sedang dipersiapkan oleh mentor yang didatangkan dari Jakarta di Dekranasda NTT.

KUPANG – Anggota DPR RI sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Timur (Dekranasda NTT), Julie Sutrisno Laiskodat, atau yang akrab disapa Bunda Julie kembali mewujudkan mimpi anak-anak NTT untuk bersaing di level nasional.

Kali ini, berkat bantuan Bunda Julie, 11 (sebelas) siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Tata Busana dari berbagai kabupaten akan berlaga sebagai desainer dalam pagelaran Jakarta Fashion Week (JFW) yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober mendatang.

Bacaan Lainnya

“Sebelum saya menjabat, saya tahu bahwa banyak sekali pejabat, atau istri-istri pejabat, juga pengusaha, yang pakai tenun NTT tapi jahitnya di Jawa atau di Jakarta. Saya bertanya-tanya, mengapa? Setelah saya menjabat, barulah saya menemukan jawaban bahwa di sini hanya ada penjahit, tapi mereka tidak ada yang mengklaim dirinya bahwa mereka itu desainer,” ungkap Bunda Julie kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor Dekranasda NTT, Sabtu (15/10/2022.

Atas dasar itu, karena dirinya mengimpikan bahwa harus makin banyak orang yang memakai tenunan NTT, maka ia bertekad agar hasil tenun harus dijadikan fashion.

“Nah, fashion ini kan yang dibutuhkan adalah desainer. Saya tidak mau dong, yang jadi desainernya orang dari luar NTT. Karena yang paham motif tenun ini kita. Contohnya, motif nggak boleh terbalik, yang paham hal itu hanya kita,” ujarnya.

Bunda Julie menjelaskan, sejak dirinya menjadi Ketua Dekranasda, ia selalu berusaha untuk mengikuti ajang fashion di tingkat nasional.

“Kalau sebelumnya saya selalu pakai Levico (butik miliknya, red), tapi sejak saya menangani Dekranasda, Levico nggak pernah tampil lagi, Dekranasda-lah yang tampil,” ucapnya.

Kata Bunda Julie, dirinya bisa saja membayar desainer terkenal untuk pentas. Namun ia tak ingin melakukan hal itu. Ia ingin memberdayakan sumber daya manusia (SDM) anak-anak NTT sendiri.

“Makanya setiap tahun saya datangkan mentor dari Jakarta untuk mengajari anak-anak kita cara membuat pola, cara memotong kain, cara menjahit, dll, supaya standarnya bisa nasional bahkan internasional,” paparnya.

Regina: Terima Kasih Bunda, Saya Bangga

Salah seorang peserta bernama Regina da Silva Toti, desainer busana wanita dari Kabupaten Timor Tengah Utara yang akan berangkat ke Jakarta untuk berlaga di ajang JFW, mengaku sangat bahagia

Siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kefamenanu itu mengatakan bahwa dirinya merasa sangat bangga karena lolos seleksi untuk mengikuti ajang bergengsi ini.

“Saya bangga sekali. Terima kasih untuk Bunda Julie yang telah membantu kami sehingga saya dan teman-teman yang lain bisa mengikuti ajang ini,” ujarnya.

Dengan mengikuti ajang-ajang seperti ini, Regina berharap dirinya bisa belajar banyak hal untuk menjadi bekalnya di kemudian hari.

“Saya ingin jadi desainer terkenal,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Ivony selaku guru mata pelajaran Tata Busana sekaligus pendamping Regina, mengungkapkan bahwa dirinya juga merasa amat bangga dengan keikutsertaan anak didiknya di ajang JFW nanti.

“Ini pengalaman pertama untuk kami. Menurut saya kegiatan seperti ini sangat bagus untuk kami, terutama untuk anak-anak, karena dengan kegiatan seperti ini, mereka bisa semakin mengenal dunia mode. Kegiatan seperti ini juga membuat anak-anak bisa mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran mereka,” ujarnya.

Ivony juga berharap agar kegiatan seperti ini terus berlanjut sehingga semakin banyak anak-anak yang di NTT yang bisa mengekspresikan diri mereka melalui karya-karya yang berkualitas, dan juga makin banyak anak-anak yang mencintai tenun NTT. (JR)

Pos terkait