NUSALONTAR.COM, Kupang | Di tengah upaya Polisi melakukan pendalaman terhadap kasus pembunuhan Roy Herman Bolle di bilangan Oesapa pada medio September silam, pada Rabu (04/10) sore, dua organisasi besar kemahasiswaan menggelar aksi damai bersama ratusan massa untuk memberikan pernyataan sikapnya di depan kantor Polres Kupang Kota.
Kedua organisasi kemahasiswaan tersebut adalah Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) yang tergabung dalam Aliansi Pencari Keadilan tersebut menggelar aksi damai guna memberikan dorongan kepada pihak kepolisian dalam mengungkap tabir kematian Roy Herman Bolle yang dianiaya hingga tewas di depan kampus Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, pada Jumat 15 September lalu.
Dalam sejumlah orasi yang dibawakan oleh sejumlah mahasiswa dan koordinator aksi, disebutkan bahwa saat ini Polisi telah bertindak cepat dan tepat sejauh ini, dengan menangkap para pelaku yang disinyalir sebagai pelaku penganiayaan dan dalang alias aktor intelektual dari kejadian pembunuhan di siang bolong itu.
Mahasiswa menilai bahwa perlu adanya penegakkan hukum yang tegas dan tidak tebang pilih. Sebab kejadian yang dianggap melibatkan sejumlah besar preman tersebut, telah memberikan ruang intimidasi yang tidak kecil dalam benak warga kota Kupang.
Orasi lainnya mempertanyakan pula tentang aksi-aksi premanisme yang membonceng pada sejumlah mafia tanah di kota Kupang ini yang telah memakan sejumlah korban yang tidak sedikit selama ini dan inilah saatnya pihak aparat yakni Polisi untuk berani mengambil langkah yang tegas dan terukur terkait hal ini.
“Kami menantang keberanian pihak Polisi dalam hal ini Polresta Kota Kupang. Polisi tidak boleh kalah dari para preman dan mafia tanah di negara hukum ini. Tindakan penahanan serta penetapan tersangka sejauh ini sudah memberikan paling tidak rasa keadilan, bukan saja bagi warga kota Kupang namun bagi keluarga mendiang Roy Bolle. Dan polisi harus terus berani menegakkan hukum,” ujar Marianus Humau, ketua Presidium PMKRI Cabang Kota Kupang dalam orasinya.
Marianus juga menambahkan bahwa disinyalir masih ada sejumlah orang yang turut serta, baik langsung maupun tidak langsung, dan hari itu berada di lokasi kejadian yang perlu juga segera ditahan.
“Semua pelaku harus diberikan hukuman yang tegas agar tindakan yang diduga sebagai pembunuhan berencana itu bisa lekas terungkap dan semua pelaku yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung harus ditangkap. Kami mahasiswa akan terus setia mengawal kasus ini, agar menjadi pembelajaran yang baik di kemudian hari bagi upaya penegakan hukum dan memberi efek jera yang baik bagi potensi terulangnya kejadian seperti ini di kemudian hari,” seru Marianus dari balik corong orasinya.
“Hari ini kami datang ke halaman Polres Kota Kupang untuk memberikan dukungan agar polisi bisa memberikan (jaminan) keamanan bagi masyarakat kota Kupang sekaligus sebagai bentuk kami ikut berduka cita atas kematian almarhum Roy Bolle pada dugaan kasus pembunuhan berencana itu,” ungkap Marianus di hadapan awak media yang mewawancarainya.
Senada dengan Marianus, Hemax Rihi Herewilla, Koordinator Daerah BemNus NTT juga mengungkapkan bahwa sampai ke titik manapun dirinya dan Aliansi Pencari Keadilan ini akan konsisten mengawal kasus ini.
“Kami datang bersama keluarga korban dan kami tidak akan surut sampai disini. Ini mengenai kepastian hukum bagi banyak orang. Kasus ini akan kami kawal sampai tuntas dan sampai di (titik) manapun. Dan, kalaupun ke depannya dalam kasus ini terjadi kecolongan-kecolongan dalam arti para pelaku tidak diterapkan hukum yang berlaku, maka tidak menutup kemungkinan kami akan turun dengan massa yang lebih massif dan komprehensif. Kami tidak akan berhenti sampai disini, bahkan ke depannya pasti akan ada lagi aliansi atau organisasi-organisasi lain yang akan bergabung dan berjuang bersama kami,” ujar pemuda yang akrab disapa Max itu.
“Kami juga tentunya di tempat pertama mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang sejauh ini telah bekerja dengan baik. Kemudian kami juga tidak lupa berterimakasih kepada semua rekan media yang setia bersama kami, mengawal kasus ini,” tambahnya.
Aksi damai yang dibuka dengan sejumlah orasi tersebut, mengundang perhatian masyarakat kota Kupang yang melintas di ruas jalan Frans Seda tepatnya di depan Kantor Kepolisian Resort Kota Kupang. Namun, meskipun terdapat konsentrasi massa, aksi damai tersebut dapat berjalan dengan baik dan tertib di bawah pengawalan sejumlah aparat polisi Polres Kota Kupang.
Koordinator aksi kemudian mengarahkan para peserta aksi damai untuk menutup gelaran aksi damai tersebut dengan menyalakan lilin bersama di depan Kantor Polresta Kupang. Tampak para anggota keluarga yang juga turut diundang dalam rangkaian aksi damai tersebut, membaur dengan para mahasiswa untuk serempak menyalakan lilin dengan membentuk barisan di sepanjang trotoar depan Kantor Polresta tersebut. (ryf)