ENDE (NusaLontar.com) – Indikator keberhasilan sebuah koperasi tentunya dilihat dari sejauh mana perubahan tingkat kehidupan serta kesejahteraan anggota sebelum dan sesudah berkoperasi.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede, saat membuka kegiatan RAT Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kabupaten Ende tahun buku 2021.
Koperasi yang mewadahi para anggota dengan latar belakang ekonomi yang bervariasi agar mampu menstimulasi bertumbuhnya minat dan motivasi para anggota untuk mengembangkan ekonomil rill yang sesuai dengan kondisi dan kapasitasnya masing-masing.
“Koperasi tidak hanya soal simpan pinjam, tapi harus ada inovasi untuk menciptakan unit-unit lain untuk kesejahteraan koperasi dan anggota,” ucap Erik.
Selain itu, koperasi tidak hanya membangun strategis dan rencana kerja untuk membesarkan lembaganya saja, tetapi lebih fokus membangun aktivitas nyata untuk membangun ekonomi anggota.
Pemerintah kabupaten Ende menyampaikan apresiasi terhadap KPRI kabupaten Ende yang telah mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kabupaten Ende.
Sementara itu, ketua KPRI kabupaten Ende, Vitalianus Pio, saat membacakan sambutan mengatakan bahwa anggota sebagai pemilik dan sebagai pengguna jasa koperasi adalah kekuatan utama dengan peran dan posisi strategis dalam koperasi. Kita harus optimis dan bertekad secara bersama untuk perkembangan koperasi walaupun di sana-sini masih dilanda pandemi Covid-19.
RAT merupakan suatu bentuk kepatuhan dan tanggung jawab sebagai komponen organisasi dalam melaksanakan kewajiban dan hak sebagai pengurus dan pengawas untuk mempertanggungjawabkan kepada anggota, baik bidang kelembagaan maupun bidang usaha dan keuangan koperasi tahun buku 2021.
Lanjut Vitalianus, “Tema RAT tahun buku 2021 kali ini afalah ‘Menyatukan kekuatan bersama untuk mewujudkan KPRI kabupaten Ende yang tangguh dan mandiri’. Tema ini bertujuan untuk mendorong kita baik pengurus, pengawas, maupun anggota untuk lebih bersama membesarkan koperasi ini.”
“Perlu kita ketahui di empat tahun terakhir kita tidak lagi melakukan pinjaman dari pihak ketiga, artinya koperasi kita sudah bisa mengelola keuangan sendiri. Karena kesadaran anggota untuk mengembalikan pinjaman sudah semakin baik. Sehingga aset koperasi kita akir tahun 31 Desember 2021 sebesar Rp16.054.552.024.25 dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp15.397.309.031.57. Sehingga Ada peningkatan sebesar Rp657.242.992.66 atau 4,27%. (Rian/JR)