Pilkada Ende 2024, Erikos Emanuel Rede-Awaludin di Puncak, Akankah Bertahan?

Fensi Dawi

PERSPEKTIF – Pilkada Ende 2024 sudah semakin dekat, dan data dukungan partai politik mulai memperlihatkan gambaran arah persaingan. Dari empat pasangan calon (paslon) yang berlaga, Erikos Emanuel Rede – Awaludin (Paslon 02) saat ini memimpin dengan dukungan partai terbesar, yakni 23.65%.

Namun, di tengah euforia ini, muncul pertanyaan penting: Apakah keunggulan ini cukup untuk memastikan kemenangan mereka, atau justru akan memacu paslon lain untuk mengejar?

Bacaan Lainnya

Mengapa Paslon 02 Unggul?

Jika kita melihat lebih dalam, keunggulan Erikos Emanuel Rede – Awaludin bukanlah tanpa alasan. Dukungan kuat dari PSI (9.3%), Nasdem (8.08%), dan Gerindra (6.27%) memberikan landasan yang kokoh bagi mereka. Partai-partai ini, terutama PSI, dikenal dengan mesin kampanye yang modern dan mampu menarik pemilih muda. Erikos dan Awaludin, dengan koalisi ini, memiliki potensi untuk memenangkan segmen pemilih yang sangat strategis. Dalam politik lokal, kemampuan partai-partai untuk bergerak di lapangan dan mengorganisir dukungan menjadi krusial.

Namun, politik bukan sekadar angka. Dukungan partai hanya sebagian dari cerita. Faktor personalitas, kharisma, serta visi dan misi yang ditawarkan pasangan ini harus benar-benar menjangkau akar rumput jika mereka ingin mempertahankan momentum ini hingga hari pemilihan.

Laurentius Djou – Damran Baleti: Siap Memberi Kejutan?

Meskipun Paslon 02 memimpin, Paslon 04 (Laurentius D. Gadi Djou – Damran I. Baleti) tak bisa dianggap remeh. Dengan 19.49% dukungan dari partai-partai mapan seperti Golkar (7.26%), dan Hanura (5.94%), mereka jelas punya fondasi yang kuat. Pasangan ini dianggap sebagai “kuda hitam” yang bisa memberi kejutan pada saat-saat terakhir, terutama mengingat GOLKAR yang punya jaringan kuat di pedesaan. Ini bukan soal siapa yang lebih dikenal di kota, melainkan siapa yang mampu menyentuh hati rakyat hingga ke pelosok.

Bagi banyak orang, Laurentius Gadi Djou dikenal sebagai figur yang tenang, bijaksana, dan berpengalaman sebagai pemimpin. Sifat kepemimpinannya bisa menjadi alternatif yang menarik bagi pemilih yang mungkin ragu terhadap kandidat lain.

Yosef Benediktus Badeoda: Mengandalkan Mesin Partai?

Pasangan Yosef Benediktus Badeoda – Dominikus Minggu (Paslon 01) mungkin berada di posisi ketiga dengan 15.27%, namun mereka punya modal besar: PDIP (8.27%). Di Nusa Tenggara Timur, PDIP dikenal sebagai partai yang solid dan memiliki pendukung setia. Jika mesin partai ini benar-benar bergerak, terutama di wilayah kantong-kantong tradisional, bukan tidak mungkin Yosef dan Dominikus bisa merangsek naik.

Namun, ini juga menjadi ujian bagi mereka. Apakah dukungan partai saja cukup? Atau mereka perlu melakukan lebih banyak lagi untuk menggaet pemilih independen dan swing voters? Dengan waktu yang tersisa, strategi komunikasi yang kuat dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat menjadi kunci bagi mereka.

Djafar Achmad – Yustinus Sani: Kerja Keras Mengubah Peta?

Terakhir, ada pasangan Djafar Achmad – Yustinus Sani (Paslon 03), yang saat ini hanya mendapatkan dukungan 13.71%. Di atas kertas, angka ini memang menempatkan mereka di posisi terbawah. Namun, jangan lupakan kekuatan PKB (5.55%) dan Partai Perindo (4.40%) yang memiliki basis massa loyal. Pasangan ini perlu melakukan gebrakan lebih untuk memperkuat posisinya, terutama dalam menarik simpati pemilih yang belum menentukan sikap.

Kita sudah sering melihat dalam politik, kandidat yang di awal terlihat tertinggal bisa tiba-tiba melesat jika strategi mereka tepat. Djafar Achmad yang dikenal sebagai figur berpengalaman, bisa saja melakukan manuver politik yang mengejutkan, terutama jika mereka berhasil menempatkan diri sebagai alternatif yang lebih stabil di tengah persaingan yang ketat.

Apa yang Bisa Kita Harapkan?

Pilkada Ende 2024 bukanlah pertarungan yang mudah ditebak. Meski Erikos Emanuel Rede – Awaludin saat ini berada di puncak, persaingan tetap terbuka lebar. Strategi kampanye, kemampuan membangun hubungan dengan rakyat, dan komunikasi yang efektif akan sangat menentukan hasil akhirnya. Dalam politik lokal, kekuatan figur calon sering kali lebih menentukan dibandingkan angka-angka dukungan partai.

Satu hal yang pasti, Pilkada kali ini akan penuh dinamika dan mungkin akan membawa kejutan-kejutan di detik-detik terakhir. Bagi para pemilih, pilihan ada di tangan mereka: Siapa yang benar-benar akan membawa perubahan dan pembangunan bagi Kabupaten Ende? Jawaban akan kita temukan segera.

Penulis: Fensi Dawi

(Ketua Ikatan Mahasiswa Asal Nangapada Kupang)

Pos terkait