Thomas Ola Langoday: Antara Harapan dan Kenyataan

Thomas Ola Langoday (Foto: Humas Setda Lembata)

Perspektif Nusalontar.com

Tidak lama setelah Bupati Eliaser Yentji Sunur meninggal, Thomas Ola Langoday langsung diangkat menjadi Pelaksana Harian tugas Bupati Lembata yang ditinggalkan oleh Yentji Sunur. Dengan posisi sebagai orang nomor satu di Lembata saat ini, Thomas Ola mulai menunjukan tajinya. Sebelumnya, kita jarang mendengar kiprah Thomas Ola ketika masih menjabat sebagai wakil bupati Lembata.

Bacaan Lainnya

Robert Bala, dalam Opininya di Nusalontar.com, menulis bahwa Doktor ekonomi ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan seorang guru, lebih memilih berada di belakang layar selama ini. Malah dalam dua tahun terakhir, terlihat Thomas sepertinya sendirian. Pimpinan OPD misalnya, akan lebih dekat dengan bupati ketimbang wakil. Kunjungan Thomas ke kampung-kampung kerap sepertinya pergi sendirian tanpa ditemani. Bukan kebetulan. Semua komando ada di tangan pimpinan, (Opini Nusalontar.com 22/07/2021).

Robert menambahkan, dengan bekal intelektualitas yang dimiliki, Thomas merupakan seorang pengamat jitu. Dengan berbekal kesederhanaan, ketulusan, dan kejujuran apa adanya, Thomas mengetahui apa yang harus dilakukan. Memang selama menjadi wakil ia ‘tahu diri’. Ada yang dilihat dan dirasakan, tetapi tidak bisa dilakukan karena wewenang yang terbatas. Kini semua ada padanya. Bukan tak mungkin selama 10 bulan, Thomas akan mengadakan perubahan radikal, hal mana yang akan memberikannya kredit poin yang tidak sedikit untuk maju di Pilkada berikutnya.

Itu bacaan Robert Bala sebagai pengamat. Tapi kita tidak tahu persis apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana situasi kebatinan Thomas saat Yentji Sunur masih memimpin. Yang pasti, apa yang disampaikan Robert dalam dua kalimat terakhir di atas boleh dikatakan sebagai gambaran apa yang tengah dilakukan Thomas Ola saat ini.

Dengan apa yang mulai dilakukannya sebagai kepala daerah, nama Thomas Ola Langoday mulai ramai menghiasi laman media mainstream maupun media sosial. Aneka pujian dan apresiasi mulai mengalir. Bahkan Fraksi PDI Perjuangandalam Pendapat Akhir pada Rapat Paripurna Ranperda PPAPBD secara khusus memberi apresiasi kepada Thomas Ola Langoday karena dianggap mampu mengurai persoalan-persoalan yang selama ini sulit dipecahkan.

Netizen pastinya tak mau ketinggalan, bahkan ingin menjadi yang terdepan dalam mengomentari berbagai hal, termasuk mengomentari sepak terjang Thomas Ola Langoday di awal masa kepemimpinannya sebagai Plt Bupati Lembata.

“POM bensin tanpa antrian,
Rujab ditempati, sesederhana ini saja sudah buat kami masyarakat bahagia. Gas kencang basmi setiap penyakit akut,” tulis netizen di grup Facebook Bicara Lembata New. Ungkapan netizen ini menjadi gambaran bahwa selama ini, bahkan hal sesederhana inipun sulit sekali dilakukan.

Masyarakat Menaruh Harapan Penuh

Kini, di pundak Thomas Ola Langoday masyarakat menaruh harapan mereka untuk Lembata yang lebih baik. Meskipun masa kepemimpinan Thomas Ola tinggal beberapa bulan lagi, namun ada harapan, ada kepercayaan yang timbul di hati masyarakat, bahwa Thomas akan mampu melakukan apa yang harusnya dilakukan untuk rakyatnya.

Apakah Thomas Ola Langoday sanggup menjawab tuntas segala harapan masyarakat yang disematkan di pundaknya? Tentu saja Thomas Ola Langoday bukanlah Super Man. Thomas Ola hanyalah manusia biasa yang kebetulan mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemimpin Lembata saat ini. Thomas juga tidak bekerja sendirian. Ada banyak orang yang terlibat dalam pengambilan kebijakan. Dan itu akan menjadi persoalan tersendiri pula. Namun melihat geliat yang dilakukan Thomas, kita boleh percaya bahwa di masa kepemimpinannya Thomas tentu akan melakukan yang terbaik untuk rakyat Lembata, juga untuk dirinya sendiri.

Minimal ada dua alasan, kenapa Thomas akan melakukan yang terbaik. Pertama, sebagaimana disebut Robert Bala dalam Opininya, Thomas adalah seorang guru. Sebagai guru, biar bagaimanapun ada kepekaan moril yang membuatnya tidak tahan untuk melakukan sesuatu yang baik sebagaimana yang diajarkannya. Dalam konteks ini, melakukan yang terbaik bagi rakyat Lembata adalah panggilan nuraninya sebagai seorang guru.

Kedua, Thomas Ola saat ini adalah juga seorang politisi. Sebagai Politisi, Thomas Ola Langoday tentu punya mimpi-mimpi politis untuk masa yang akan datang. Dan jawaban atas mimpi-mimpi politisnya itu juga sangat tergantung dari investasi politik yang dilakukannya saat ini. Dalam perspektif ini, 10 bulan menjadi orang nomor satu Lembata adalah sebuah pertaruhan. Pastinya Thomas Ola Langoday akan sangat memahami hal itu. Jika Thomas melakukannya dengan baik, mimpi-mimpi politisnya tentu akan bisa diraih, dan rakyat Lembata pun akan mendapatkan manfaat positifnya.**

Pos terkait