LEMBATA – Peringatan Hari Kanker Sedunia setiap tahun diperingati pada 4 Februari. Momen ini digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terhadap penyakit kanker, pembunuh nomor dua di dunia.
Kanker adalah kondisi di mana terjadinya pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak terkendali. Pertumbuhan sel yang abnormal ini dapat membentuk benjolan yang umum dikenal dengan istilah tumor. Apabila tidak diobati, tumor dapat tumbuh dan menyebar ke jaringan normal di sekitarnya hingga memperparah kondisi.
Beberapa jenis kanker yang banyak dialami orang Indonesia diantaranya adalah: Kanker paru-paru, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker serviks, kanker hati, kanker mulut, kanker lambung, kanker darah, dan kanker mata.
Karena peduli dengan penyakit kanker maka Lembaga Pengayom Masyarakat Peduli Kanker (LPMPK) yang berkantor pusat di Jakarta, tepatnya di Jalan Kampung Baru Nomor 51 Pondok Pinang Jakarta Selatan dan telah meresmikan kantor cabang hampir di seluruh wilayah Nusa Tenggara akhirnya memilih Kabupaten Lembata sebagai locus dan focus dalam memberikan fungsi edukasi kepada masyarakat.
Pantauan wartawan media NUSALONTAR (Kamis, 19/08/2021), Lembaga Masyarakat Peduli Kanker yang berasal dari wilayah Kabupaten Flores Timur mengadakan pertemuan sekaligus merekrut anggota baru yang akan beroperasi di Kabupaten Lembata. Perekrutan anggota baru ini akan mendapat tugasnya sebagai Surveyor dan Tenaga Konsultan.
Pertemuan itu dilaksanakan di rumah Bapak Andreas Nula Liliweri, selaku penggagas awal untuk menghadirkan Lembaga Pengayom Masyarakat Peduli Kanker di Lembata.
Hadir dalam pertemuan itu adalah 3 orang perwakilan dari Kantor LPMPK Kabupaten Flores Timur, yakni Korvandus K. Gawen selaku Supervisor, Nina selaku konsultan dan bendahara, Bayu selaku Surveyor. Sedangkan anggota baru (Tim LPMPK Lembata) yang mengikuti training berjumlah 16 orang. Kegiatan itu terlaksana pada pukul 10.00 sampai pukul 15.30 WITA dengan memperhatikan Protokol Kesehatan yang ketat.
Dalam sambutannya, Kor Gawen, sapaan akrab Korvandus K. Gawen, mengungkapkan bahwa LPMPK merupakan lembaga yang bergerak secara aktif dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit kanker. Kegiatan kemanusiaan ini merupakan bentuk kepedulian LPMPK terhadap masyarakat terutama bagi para penderita kanker.
“Hal ini merupakan bentuk kepedulian dari lembaga terhadap masyarakat terutama bagi para penderita kanker,” ungkap Kor Gawen.
Kor Gawen dalam kesempatan yang sama mengungkapkan terima kasih kepada pihak pemerintah Kabupaten Lembata yakni Kesbangpol dan Kantor lembaga pemerintahan dari Kecamatan, Desa, Dusun dan tingkat RT yang nantinya akan memberikan secara terbuka menerima dan memberi ruang bagi LPMPK untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan kemanusiaan ini.
“Berdasarkan rekomendasi yang akan diberikan dari tingkat lembaga tertinggi sampai kepada yang terendah di tingkat RT kepada tim LPMPK, maka terdapat 5 poin yang akan disosialisasikan, yaitu 1. Mengenali dan mendeteksi gejala awal penyakit, khususnya penyakit kanker dan tumor. 2. Mengenali makanan atau jajanan instan yang mengandung zat pengawet, pemanis, pewarna yang bisa memicu penyakit, khususnya sel kanker dalam tubuh. 3. Cara memilih bahan makanan dan sayuran yang sehat. 4. Cara menanggulangi dan menghindari makanan secara umum. 5. Cara membudidayakan tanaman herbal,” terang Kor Gawen.
Dalam kegiatan perekrutan anggota baru yang dihadiri 16 peserta itu, tim LPMPK Flores Timur telah menggambarkan secara singkat profil LPMPK beserta Tupiksi dalam mengembangkan misi memanusiakan manusia. Selanjutnya masing-masing anggota berhak menjawabi beberapa pertanyaan dalam kuesioner dan proses training selanjutnya akan mendapat SK, diberi mandat, beserta seluruh perlengkapan, alat kerja.
“Saya sangat senang akan adanya sosialisasi dan penyuluhan ini, karena masyarakat Lembata akan menerima banyak ilmu yang bermanfaat tentang kanker. Misi kita adalah memanusiakan manusia di bidang kesehatan. Keyakinan kuat bahwa misi kita ini satu dan sama. Mari kita sehatkan diri kita, sehatkan keluarga dan sehatkan semua masyarakat yang ada di Lembata,” ujar Valen, seorang peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Untuk diketahui , berdasarkan jumlah: sebanyak 9 Kecamatan, 144 Desa, 7 Kelurahan, 469 Dusun, 1057 RT di Kabupaten Lembata maka tim LPMPK bersepakat agar wilayah Kecamatan Lebatukan yang memiliki wilayah kerja berjumlah 17 desa menjadi tempat training bagi tim Lembata pasca adanya instruksi Pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. (Dedi Lengari)