KUPANG – Memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, Komunitas Bonsai (Koboi) Kupang menggelar Pameran Bonsai di halaman (parkiran) Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur NTT. Dengan tema “NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai” pameran yang sedang dan akan dilaksanakan selama tiga hari (28 – 30 Oktober 2021) ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, Kamis (28/10/2021).
Sebelum membuka kegiatan, Bunda Julie, demikian ia biasa disapa, mengisahkan bahwa perhatiannya pada Koboi Kupang bermula saat ada kunjungan dari Ketua Dewab Keajinan Nasional (Dekranas) periode sebelumya, yakni Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
“Tahun 2019 saya kedatangan istri dari Jusuf Kalla, beliau Ketua Dekranas pada waktu itu. Datang ke tempat kita, ke Dekranasda dan beberapa tempat lain. Saya mendapat teguran dari beliau waktu itu karena di atas meja-meja Dekranasda dipajang bunga-bunga plastik.
Beliau minta supaya saya mencari sesuatu yang hidup, entah bunga atau apapun,” kisah Bunda Julie.
Mendapat permintaan itu, Bunda Julie mengaku ‘pusing’ karena tidak tahu ke mana harus mencari bunga hidup. Di tengah kebingungan, ada yang menawarkan untuk memajang bonsai di meja-meja kantor Dekranasda. Mendapat tawaran itu, Bunda Julie berkisah bahwa rasa ‘pusing’-nya berubah menjadi kaget. Ia tidak menyangka bahwa di NTT ini ternyata ada yang menekuni perawatan bonsai.
“Serius loe, setahu saya Bonsai itu hanya ada di Jepang,” ucap Bunda Julie menirukan keterkejutannya saat mendapat informasi tentang keberadaan Bonsai NTT beberapa tahun yang lalu.
Singkat cerita, Bunda Julie (dan Dekranasda) akhirnya terhubung dengan para pegiat Bonsai yang ada di Kupang, hingga pada tahun 2020 terbentuklah Komunitas Bonsai (Koboi) Kupang, yang pada hari ini sekitar 50-an anggota komunitasnya menghadirkan 1000 bonsai untuk dipamerkan.
Bunda Julie berharap, Pameran Bonsai yang diadakan oleh Koboi Kupang ini tidak hanya berhenti pada pameran saja, tetapi harus sampai pada tahap penjualan sehingga kreativitas pembuatan bonsai ini tidak hanya berhenti pada hobi tetapi harus memiliki nilai ekonomis. Apalagi harga bonsai yang dipamerkan itu berdasarkan informasi kisaran harganya ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.
Tentang itu (penjualan), Bunda Julie berjanji akan mengirimkan surat ke Gubernur supaya memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar menjadi yang pertama membeli hasil karya para pegiat bonsai ini
“Saya akan buat surat permohonan kepada Bapak Gubernur, sebagaimana yang sudah pernah kami lakukan, yakni penggunaan pakaian daerah pada hari Selasa dan Kamis. Itu, kami Dekranasda yang ajukan. Sekarang ini juga sama, kebetulan istri Sekda juga hadir, kita akan minta supaya mulai dari kita dulu (membeli, red), supaya ada perputaran ekonomi bagi teman-teman Koboi,” ucap anggota DPR RI itu.
Mimpi Bunda Julie
Ditanya tentang mimpinya, Bunda Julie menjawab bahwa dirinya memiliki mimpi yang sama dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), yakni ‘NTT Bangkit dan Sejahtera’.
“Saya ini punya mimpi sama dengan Pak Gubernur punya slogan: “Bangkit dan Sejahtera”. Bangkitnya itu saya rasa masyarakat NTT sudah bangkit, ya, karena sudah bangun dari tidurnya, dalam tanda kutip. Sekarang bagaimana dengan sejahtera, nah, tentang sejahtera pemerintah harus hadir di situ untuk menemukan potensi-potensi yang ada agar potensi yang ada bisa dikembangkan. Tugas pemerintah adalah membuka jalan bagi mereka yang punya potensi agar bisa berkembang,” tegasnya.
Bunda Julie juga menyampaikan bahwa Dekranasda telah membeli sekitar 50 pot Bonsai yang dihasilkan oleh Koboi Kupang sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas Koboi Kupang, sekaligus sebagai bukti bahwa Dekranasda mendukung penuh perputaran ekonomi yang dihasilkan oleh Koboi Kupang.
Ucapan Terima Kasih
Pada tempat yang sama, Ketua Koboi Kupang, Kristoforus Puan Wawin, mewakili seluruh anggota Koboi Kupang, mengungkapkan kegembiraan dan rasa terima kasihnya kepada Bunda Julie Laiskodat selaku Ketua Dekranasda, yang telah memberi ruang ekspresi kepada Koboi Kupang melalui pameran ini.
“Terima kasih banyak ibu, atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mengekspresikan diri dalam karya-karya kami yang hari ini kami pamerkan,” ungkap Kristo.
Kristo juga menjelaskan bahwa kegiatan pameran ini akan terjadi selama tiga hari dan diisi dengan aneka kegiatan yang lain seperti workshop, demo, dll.
Selain itu, Kristo juga menyampaikan bahwa bagi teman-teman yang ingin berbelanja bonsai maupun bibit bonsai bisa datang ke tempat pameran yakni di halaman Aula Rujab Gubernur NTT. (JR)