Peduli, Para Suster CIJ Live In dan Beri Bingkisan kepada Para Korban Banjir di Adonara

Sr. Stanisia CIJ saat memberi bantuan kepada masyarakat korban banjir
Sr. Stanisia CIJ saat memberi bantuan kepada masyarakat korban banjir

NUSALONTAR.COMAdonara – Meskipun peristiwa banjir bandang di Adonara telah lewat beberapa minggu, namun keprihatinan, rasa peduli, dan bela rasa dari berbagai elemen masyarakat masih sangat kuat terhadap para korban banjir.

Salah satu komunitas yang juga turut berbela rasa dengan para korban adalah komunitas para suster CIJ. Selain mengutus para suster yunior untuk live in (tinggal) di lokasi bencana selama kurang lebih dua minggu untuk mendampingi anak-anak korban banjir, Suster Pemimpin Umum CIJ pun terjun langsung untuk melihat situasi di lokasi.

Bacaan Lainnya

Suster Pemimpin Umum yang biasa disapa Sr. Ivony itu, ditemani biarawati senior asal Adonara, Sr. Stanisia, CIJ, hadir untuk memberi dukungan moril kepada para korban, khususnya anak-anak yang didampingi oleh para suster yunior yang live in di lokasi bencana.

“Di tempat bencana yang pernah didatangi Jokowi itu, kami sepanjang hari membagi- bagi bingkisan dan menyalurkan dana langsung di tangan para korban,” ungkap Sr. Stanisia CIJ kepada NUSALONTAR.COM, Jumat (21/05/2021) siang.

Sr. Stanisia menjelaskan bahwa para suster CIJ difasilitasi oleh Pak Andy, Ketua Komite Cabang Adonara KSP Kopdit Pintu Air, juga teman-temannya dari Koperasi Pintu Air.

“Data-datanya mereka (pihak koperasi Pintu Air) sudah ambil, sehingga kami sangat tertolong untuk menyalurkan dana yg ada pada kami dan bantuan berupa bingkisan yg telah disiapkan oleh CIJ,” sambung Kepala SMK Katolik Muktyaca itu.

Sr. Stanisia juga menerangkan bahwa mulai tanggal 19 Mei 2021 sekelompok Suster Yunior barsama pendampingnya Sr. Elyna, CIJ, live in di lokasi bencana guna mendampingi anak-anak korban banjir.

Para Suster CIJ memberikan bantuan kepada korban banjir
Para Suster CIJ memberikan bantuan kepada korban banjir

“Rencananya sampai 2 Minggu ada di tengah umat Nele Lamadike untuk memberi pembinaan pada anak-anak yang kehilangan orang tua, sanak keluarga dan tempat tinggal.
Mereka itu diterjunkan langsung oleh Suster Pemimpin Umum untuk mendampingi anak-anak di sini,” tutur lulusan Program Master Linguistik Undana itu.

Suster Pemimpin Umum sendiri berada di lokasi bencana selama beberapa hari. Stanisia juga mengatakan, sebagai orang Adonara yang tertua di CIJ, dirinya dipercayakan untuk mendampingi Suster Pemimpin Umum sekaligus menjadi penerjemah bahasa daerah di lokasi bencana.

Pengalaman kerasulan itu juga dituangkan oleh Sr. Stanisia dalam postingan Facebooknya:

“Terima kasih untuk bimbingan-Mu. Perjalanan melelahkan tapi menyenangkan, terima kasih Suster Pemimpin Umum atas kepercayaan yg luar biasa dan maaf lahir batin atas semua yg tidak berkenan, terima kasih teman jalanku Sr. Yuliana Ujud, semoga pengalaman pergulatan kerasulan di tempat bencana alam Nele Lamadike, Mewet, Oyang Barang, Waiburak, Waiwerang, Mangaaleng, dan Nobo menjadi kenangan kerasulan yg membawa berkat bagi semua yg tersentuh oleh kerasulan CIJ. Tuhan Maharahim akan membalas kebaikan hati pa Andy bersama teman2nya yg telah memfasilitasi kegiatan kerasulan Suster Pemimpin Umum CIJ Sr. Ivony Kebingin, CIJ.” (JR)

Pos terkait