NUSALONTAR.COM – Lembata – Pengumuman kelulusan tingkat SD/MI di Kabupaten Lembata telah terjadi pada Selasa (15/06/202). Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lewokukung, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, juga telah mengumumkan hasil belajar peserta didiknya.
Pengumuman yang dilakukan secara luring itu dilakukan di sekolah dengan menggunakan dua ruang kelas yang selama ini dipakai juga sebagai aula karena SDN Lewokukung memang belum memiliki aula.
Dihadiri oleh Kepala Desa Baolangu Ignasius Sulong Uak, Ketua komite SDN Lewokukung, Andreas Anwatan Uak, beserta perwakilan orang tua/wali siswa dan seluruh siswa kelas VI, kegiatan itu berjalan lancar dengan protokoler kesehatan yang ketat.
Setelah diumumkan, diketahui hasilnya bahwa SDN Lewokukung meraih hasil yang sangat memuaskan yakni semua siswa dinyatakan lulus atau 100 persen.
Dalam sambutannya, Ketua komite SDN Lewokung, Andreas Anwatan Uak, lebih banyak menekankan soal karakter peserta didik. Menurut Andreas, pandemi covid-19 membuat banyak anak sekolah, baik SMP maupun SMA yang pulang ke kampung dan belajar dari rumah. Kehadiran mereka cukup mempengaruhi karakter siswa SDN Lewokukung. Dirinya berharap semoga karakter baik yang terbentuk selama di SDN Lewokukung tetap dipertahankan bahkan bila perlu ditingkatkan.
Sementara itu Kepala Desa Baolangu, Ignasius Sulong Uak, dalam sambutannya berbicara soal peran orang tua selama masa Belajar Dari Rumah (BDR) yang menurutnya kurang.
“Padahal pendidikan pertama dan utama terjadi di rumah, di keluarga. Orang tua harus lebih berperan aktif dalam pembentukan karakter anak, karena hal itu mulai dari dalam rumah. Orang tua juga diharapkan bisa memotivasi anak-anak untuk bersekolah. Pemerintah desa selalu dan siap mendukung dunia pendidikan,” paparnya.
Plt Kepala SDN Lewokukung, Fransiskus Xaverius Dolet Karangora, S.S, menyampaikan bahwa pengumuman kelulusan adalah salah satu bentuk pertanggujawaban satuan pendidikan SDN Lewokukung kepada peserta didik, orangtua, komite, pemerintah, serta masyarakat.
“Hasil yang diperoleh merupakan hasil dari kerja sama semua stakeholders, karenanya jangan saling mempersalahkan atau mengkambinghitamkan pihak tertentu. Karena sepanjang BDR, peran dan tanggung jawab guru dibatasi oleh ruang dan waktu,” ungkap pria yang akrab disapa Hengky Karang itu.
Hengky berharap nilai yang ada (spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan) harus ditingkatkan di jenjang berikutnya (SMP). Harapan Kepsek Hengky yang lainnya, para siswa harus menjaga nama baik almamater di jenjang pendidikan berikutnya.
“Bersikap, bertindak, dan berkatalah yang menunjukkan bahwa kalian (para siswa) adalah orang-orang yang pernah mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Belajarlah dari tanaman padi, semakin berbuah semakin merunduk,” tandasnya. (JR)