Simak Poin-poin Penekanan Pj Gubernur NTT Saat Membuka Rakorda TP PKK Provinsi NTT Tahun 2024

Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto (Foto: Dio Ceunfin)

KUPANG, nusalontar.com |
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., menghadiri dan membuka secara resmi Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTT Tahun 2024 yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Selasa (3/12/2024).

Acara ini mengangkat tema “Strategi dalam Aksi Nyata Melalui Rakorda TP PKK NTT Menuju Rakernas X yang Berkualitas untuk Mendukung RPJMN dan RPJMD 2025-2029”.

Bacaan Lainnya

Mengawali sambutannya, Pj. Gubernur NTT menyampaikan apresiasi kepada Tim Penggerak PKK atas peran strategis yang telah dilakukan selama ini dalam mendukung program-program pembangunan daerah.

“Pertama, saya ingin menegaskan pentingnya Penguatan Peran PKK. Rakorda ini harus menjadi momentum untuk semakin memperkuat peran PKK sebagai mitra strategis pemerintah, terutama dalam bidang pemberdayaan keluarga,” ujar Pj. Gubernur Andriko.

Selanjutnya, Pj. Gubernur NTT menyampaikan beberapa poin strategis untuk memaksimalkan peran TP PKK agar dapat melatih kemampuan diri dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini sehingga dapat berkontribusi juga bagi kemajuan daerah dan nasional.

“Di samping itu juga, kita harus memastikan adanya sinergitas program. Saya berharap melalui Rakorda ini, program-program PKK dapat lebih terintegrasi dengan program pemerintah pusat dan daerah sehingga upaya peningkatan kesejahteraan keluarga bisa lebih efektif dan terarah,” tambahnya.

Yang berikut dan tidak kalah penting, lanjut Pj. Gubernur, adalah Inovasi Program dan Peningkatan Kapasitas Kader.

“Rakorda ini harus memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam pengembangan program. Selain itu, saya ingin agar TP PKK fokus pada peningkatan kapasitas para kader. Kita membutuhkan kader yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugas-tugasnya,” tegas Andriko.

Menurut Andriko, dengan memperhatikan poin-poin ini, TP PKK dapat merumuskan langkah strategis yang berdampak nyata, khususnya dalam mendukung program prioritas seperti penanganan stunting, kemiskinan, dan kemiskinan ekstrem di NTT.

Pentingnya Penanganan Stunting

Pada kesempatan itu Pj. Gubernur juga menekankan pentingnya penanganan stunting di NTT, yang saat ini memiliki angka stunting tertinggi kedua secara nasional.

Dalam upaya ini, kata dia, Pemerintah Provinsi NTT telah mencanangkan Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terpadu (GKP2ST) di NTT yang salah satu program utamanya adalah Gerakan Orang Tua Asuh.

“Stunting sering kali disebabkan oleh pola asuh orang tua yang kurang baik. Melalui Gerakan Orang Tua Asuh, kita dapat membantu masyarakat dengan memberikan makanan bergizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak yang terkena stunting. Pendekatan ini diharapkan mampu mengatasi akar permasalahan sekaligus meningkatkan kualitas generasi masa depan NTT,” jelas Andriko.

Ia berharap, melalui Rakorda ini TP PKK NTT mampu merumuskan program strategis dan inovatif yang berdampak nyata bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

“Khususnya dalam membantu mengatasi permasalahan seperti stunting, kemiskinan, dan kemiskinan ekstrem, serta mendukung program makan siang gratis dari pemerintah pusat,” tandasnya.

Kegiatan Rakorda yang dipimpin langsung oleh Pj. Ketua TP PKK Provinsi NTT juga turut dihadiri oleh perwakilan Pj. Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-NTT, unsur Forkopimda, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi NTT, Flouri Rita Wuisan, Sekretaris TP PKK Provinsi NTT, Ketua Dharma Wanita Provinsi NTT, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Ruth Lasikodat, Kepala Dinas Kesehatan, drg. Iien Adriany.

Rakorda ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menyusun program-program yang lebih inovatif dan berdampak luas, mendukung tercapainya tujuan pembangunan daerah dan nasional.**

Penulis: Riri Meol – Astrid JeanetteEditor: Joe Radha
Foto : Dio Ceunfin

Pos terkait