BAJAWA, nusalontar.com.| Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden SVD, melakukan kunjungan perdana ke Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (STIPER FB) pada Senin 14 Oktober 2024.
Dalam kunjungan ini, Mgr. Paul bertatap muka dan berdialog dengan segenap civitas akademika STIPER Flores Bajawa, pengurus Yasukda, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada, anggota DPRD Ngada, inisiator, dewan penyantun, Vikep Bajawa, dan para pemerhati pendidikan di kabupaten Ngada.
Dalam sambutannya, Mgr. Paul menyatakan komitmen gereja lokal Keuskupan Agung Ende untuk terus memajukan dan mendukung pendidikan di Flores, termasuk lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Yasukda.
“Gereja lokal Keuskupan Agung Ende terus berkomitmen untuk memajukan dan mendukung lembaga-lembaga pendidikan di Flores dari semua tingkatan dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi,” katanya.
Mgr. Paul juga menekankan agar lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Yasukda untuk terus menanamkan nilai kejujuran, ketekunan, dan kesetiaan dalam visi dan misi lembaganya.
Pada kesempatan itu, Mgr. Paul juga mengapresiasi tokoh-tokoh perintis, pemerintah, mitra kerja dan Yasukda yang berani mendirikan STIPER hingga menghasilkan para lulusan di bidang pertanian dan peternakan.
“Saya mengapresiasi keberanian tokoh-tokoh perintis, pemerintah, Yasukda dan mitra kerja yang telah mendirikan lembaga pendidikan STIPER Flores Bajawa hingga kini menghasilkan buah,” katanya.
Sementara itu, Ketua STIPER Flores Bajawa, Dr. Nicolaus Noywuly, S.Pt., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada dua tujuan pendirian STIPER Flores Bajawa.
“Pertama, untuk menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat,” sebutnya.
“Kedua, untuk menghasilkan sarjana yang siap kerja dan memahami inovasi-inovasi di bidang pertanian dan peternakan,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa di STIPER Flores Bajawa, ada mata kuliah penciri yakni Kopi Bambu Kuda Babi (KBKB).
“Di STIPER Flores Bajawa ada mata kuliah penciri yakni Kopi Bambu Kuda Babi (KBKB), yang menjadikan STIPER Flores Bajawa berbeda dengan sekolah pertanian yang lain,” tegasnya.
Diharapkan, tambahnya, dengan mata kuliah penciri ini, serta dengan keterampilan yang dimiliki, para lulusan Stiper Flores Bajawa dapat menghasilkan pangan, pakan, ternak, maupun produk lokal lainnya.
Di tempat yang sama, Ketua Yasukda Ngada, RD. Silverius Betu, S.Fil., M.Han dalam sambutannya memaknai kunjungan perdana Uskup Agung Ende sebagai rahmat dan anugerah bagi STIPER Flores Bajawa.
Sebagai Ketua Yasukda, RD. Sil menyampaikan gambaran perkembangan lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Yasukda Ngada.
RD. Sil mengemukakan, terdapat 95 lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yasukda Ngada dengan perincian sebagai berikut; TK sebanyak 30 sekolah, SD sebanyak 58 sekolah, SMP sebanyak 3 sekolah,SMA sebanyak 3 sekolah dan satu Pergutuan Tinggi.
Dalam kesempatan ini pula, tokoh-tokoh pendidikan, anggota DPRD Ngada, dewan penyantun, serta tokoh-tokoh awam memberikan dukungan untuk kemajuan STIPER Flores Bajawa.**