Laka Lena

PerspektifNusaLontar.com

Tahun 2017, Emanuel Melkiades Laka Lena (Melki Laka Lena) mengadakan “Sayembara Ayo Bangun NTT”. Saat itu santer beredar namanya masuk bursa calon Gubernur atau calon Wakil Gubernur NTT, meskipun akhirnya kandas.

Bacaan Lainnya

Waktu bicara di Ende (tahun 2017), Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) itu menyatakan bahwa acara “Sayembara Ayo Bangun NTT” di Ende masih tetap konsisten pada rel yang direncanakan dan tidak ada kaitan dengan politik praktis, (NTTNews.com).

Akhir – akhir ini Melki Laka Lena kembali giat dengan aneka sayembara. Ada sayembara menulis, sayembara bicara, dan mungkin saja akan ada banyak lagi sayembara lain yang akan digelar.

Dalam sayembara yang digelar oleh DPD Golkar NTT dan melibatkan berbagai pihak itu, Melki mencoba menggali gagasan dari berbagai elemen masyarakat, berusaha menemukan ide – ide baru -kreatif, dan inovatif- dari seluruh lapisan masyarakat untuk bisa dikristalisasi menjadi sebuah kebijakan yang baru.

Sebagai misal, siapa sangka dari 800-an peserta sayembara Menulis Gagasan Konkret Penanganan Covid-19 yang digagas Laka Lena, pemenangnya adalah seorang Sopir “bemo”?

Hal itu menunjukan bahwa setiap warga negara, jika diberi ruang dengan cara yang baik dan benar, akan memberi kontribusi positif dalam setiap derap kebijakan pembangunan bangsa, khususnya di NTT.

Pertanyaan nakal yang bisa diajukan adalah, “apakah kegiatan – kegiatan yang digagas oleh Laka Lena dan DPD Golkar-nya itu tidak politis?”

Agak lucu mengatakan bahwa kegiatan yang digagas oleh para politisi itu tidak politis. Tapi bukan itu diskusi yang penting. Diskursus kita adalah soal muncuatnya nama para politisi muda yang hadir dengan berbagai gagasan inovatif.

Selain Ansy Lema, Melki adalah politisi muda yang sangat menjanjikan bagi NTT. Kiprahnya di ranah perpolitikan nasional tidak diragukan lagi. Posisinya di DPD NTT pun sangat strategis.

Mencoba menhubungkan nama – nama yang disebutkan di atas -juga sayembara – sayembara yang digagas DPD Golkar- dengan kontestasi NTT 01 mungkin masih terlalu jauh. Namun menyebutkan nama mereka sebagai kader – kader bagus yang harus diberi ruang yang luas untuk menjadi pemimpin masa depan, rasanya tidak keliru juga.

NTT butuh para politisi yang hadir dengan gagasan, kosep, dan inovasi – inovasi baru. NTT juga butuh pemimpin yang mau melibatkan rakyat dalam aneka kebijakan yang hendak diambil.

Laka Lena, dengan sayembara sederhananya telah membuka ruang pemahaman kita bahwa melibatkan partisipasi masyarakat, baik dalam proses – proses politik, maupun di level pengambilan kebijakan adalah niscaya.

Akankah Laka Lena masuk dalam Bursa Kandidat NTT 01? Kita lihat saja nanti!

NusaLontar.com

Pos terkait