Wagub JNS Akui Seminari Mataloko Punya Arti Penting Bagi Dirinya

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (JNS) melakukan peletakan batu pertama (Groundbreaking) Pembangunan Rumah Susun (Rusun) Sekolah di Seminari Santo Yohanes Berkhmans Mataloko, Rabu (05/05/2021
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (JNS) melakukan peletakan batu pertama (Groundbreaking) Pembangunan Rumah Susun (Rusun) Sekolah di Seminari Santo Yohanes Berkhmans Mataloko, Rabu (05/05/2021

NUSALONTAR.comNgada – Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (JNS) melakukan peletakan batu pertama (Groundbreaking) Pembangunan Rumah Susun (Rusun) Sekolah di Seminari Santo Yohanes Berkhmans Mataloko, Rabu (05/05/2021). Rusun tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pada kesempatan tersebut, Wagub JNS mengungkapkan arti penting Seminari Mataloko.

Bacaan Lainnya

“Tempat ini tidak hanya memberikan sekolah kepada saya tapi juga memberikan hidup dan pendidikan secara utuh. Tempat ini mengajarkan apa arti hidup dan pendidikan sebagai dasar yang kuat untuk saya berpijak dan melangkah, ” ungkap Wagub JNS dalam sambutannya.

Menurut Wagub Nae Soi, dengan sistem asrama yang diberlakukan di Seminari, telah memberikan arti penting bagi para siswa. Karena dalam asrama para siswa dapat berinteraksi, berinterelasi dan punya waktu untuk lakukan instrospeksi diri.

“Masuk asrama bukan sekadar supaya bisa belajar dengan teratur tapi lebih dari itu. Karena itu, saya dan pak Gubernur selalu mendorong agar kalau dapat anak-anak SMA/SMK bisa diasramakan. Karena di asrama, anak-anak dibentuk baik pengetahuan, keterampilan maupun prilakunya secara lebih optimal, ” jelas Wagub Nae Soi.

Wagub Nae Soi juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Kementerian PUPR yang telah turut memajukan pendidikan di NTT dengan mendirikan rusun bagi sekolah-sekolah berasrama.

“Masih banyak sekolah-sekolah berasrama di NTT yang membutuhkan rusun. Minggu depan kami akan ke Sumba untuk acara peletakan batu pertama rusun bagi sekolah tinggi Teologia. Terima kasih kepada kementerian PUPR, “ungkap Wagub.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Nae Soi juga mengingatkan Pemerintah Kabupaten Ngada agar memperhatikan arahan Presiden Jokowi terkait realisasi APBD. Dalam masa pandemi covid-19, dana APBD tidak boleh terlalu lama disimpan di Bank tapi harus beredar di masyarakat.

“Dalam masa covid-19, yang beredar di masyarakat adalah uang Pemerintah. Kalau kita simpan saja di bank maka masyarakat akan susah. Saya mengajak Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Desa supaya belanjakan uang (dana) Pemerintah supaya ekonomi masyarakat bisa berkembang, “pungkas Wagub Nae Soi.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II Kementerian PUPR, Jublina Bunga, Wakil Bupati Ngada, Unsur Forkopimda Kabupaten Ngada, Kadis Perhubungan NTT, Romo Kepala Sekolah Seminari Mataloko, tokoh agama, para guru, insan pers dan undangan lainnya. (JR)

Pos terkait