Perspektif – Nusalontar.com
BPS kembali merilis daerah – daerah paling miskin di Indonesia. Dan mudah ditebak, NTT pasti masuk 10 besar daerah paling miskin. Bahkan NTT setia bertengger di posisi ke-3 dengan angka kemiskinan 21,21 %, sedikit lebih baik dari Papua dan Papua Barat.
Kita semua tentu paham bahwa ada banyak faktor yang membuat sebuah daerah ditetapkan sebagai daerah paling miskin. Ada banyak indikator yang menjadi parameternya. Oleh karena itu, peran berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan ini.
Namun harus diakui juga bahwa di balik semua indikator atau parameter itu, salah satu faktor yang juga sangat menentukan adalah peran kepala daerah. Kepala daerah harus memiliki strategi dan kreatifitas untuk menekan angka kemiskinan, entah melalui program maupun gagasan – gagasan kreatif dan inovatif.
Di tengah data kemiskinan itu, ada hal menarik yang sedang terjadi di Kabupaten Sumba Tengah. Sumba Tengah kini menggeliat dengan program – program pro pertanian dan perkebunan, terutama yang sedang populer saat ini: Program Food Estate.
Program Food Estate ini memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan dalam satu kawasan.
“Dengan varietas yang unggul dan sistem pengelolaan yang sudah modern, semua lahan di food estate ini bisa mencapai hasil maksimal, bahkan memberi kehidupan yang lebih baik,” demikian kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau food estate Sumba Tengah baru – baru ini.
Ini adalah kabar baik, kabar gembira bagi masyarakat Sumba Tengah, juga bagi masyarakat NTT pada umumnya, di tengah kabar buruk sebagai daerah termiskin. Apa yang terjadi di Sumba Tengah menunjukan bahwa kita punya kekuatan. Kita memiliki aneka sumber daya. Kita punya berbagai macam hal yang bisa dijadikan senjata untuk melawan kemiskinan.
Kiranya Sumba Tengah bisa menjadi contoh bagi daerah – daerah lain untuk memaksimalkan seluruh potensi yang ada. Pastinya semua daerah (yang memiliki lahan pertanian luas) punya kemungkinan untuk bisa dijadikan lokasi Program Food Estate.
Lalu kenapa kenapa harus Sumba Tengah?
Tentang hal itu, barangkali Bapak Bupati, Bapak Mentan, Bapak Presiden atau yang orang yang berkompeten mengenai hal itu yang bisa menjelaskan. Lebih dari itu, harus diakui Bupati Sumba Tengah, Paulus Kira Limu, memang keren!
Nusalontar.com