ESEI – NUSALONTAR.com
Mewawancarai orang adalah salah satu kegiatan yang sangat penting bagi seorang jurnalis. Dengan melakukan wawancara seorang jurnalis bisa menggali informasi – informasi penting bagi sebuah pemberitaan.
Untuk bisa melakukan wawancara dengan baik dan benar, tentunya kita membutuhkan persiapan. Berikut tahapan – tahapan dan teknik – teknik yang bisa digunakan oleh jurnalis atau siapapun yang ingin menjadi pekerja media untuk mewawancarai orang:
1.Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.
3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.
Tahap Persiapan
1. Mempersiapkan Topik
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan topik apa yang akan kamu tulis, setelah itu pelajari sedalam-dalamnya. Setelah itu, kamu pasti akan menemukan siapa narasumber yang paling cocok untuk topik tersebut.
2. Menentukan & Menghubungi Narasumber
Setelah menentukan siapa narasumber yang akan kamu wawancarai, buatlah janji kepada narasumber tersebut. Kamu bisa menghubunginya lewat telepon. Namun, lebih bagus lagi kalau kamu bisa mengajaknya melalui email resmi karena lebih formal dan narasumber akan lebih merasa dihargai.
3. Tentukan Tempat yang Tepat
Tempat menjadi hal yang penting karena akan berpengaruh terhadap berjalannya wawancara. Carilah tempat yang sepi dan tenang agar tidak banyak distraksi.
4. Pelajari Narasumber
Selain topik yang harus kamu kuasai, kamu juga harus mencari tahu tentang calon narasumber. Pelajari latar belakangnya! Jika kamu tahu banyak tentang narasumber, kamu akan tahu bagaimana cara menghadapinya. Terasa aneh bukan kalau kamu tidak mengenal narasumber kamu sendiri?
5. Membuat Term of Reference (ToR) (hindari pertanyaan-pertanyaan tertutup dan bersifat interogasi)
Langkah terakhir dalam tahap persiapan sebelum wawancara adalah membuat Term of Reference (ToR) yang berisi tentang semua rencana wawancara, termasuk daftar-daftar pertanyaan.
Hindari pertanyaan yang bersifat interogatif atau bersifat menyudutkan. Selain itu, hindari pula pertanyaan tertutup (Yes/ No Questions), sebaiknya buatlah pertanyaan terbuka yang bisa membuat narasumber mengeksplor jawabannya.
Setelah itu, kamu bisa mengirimkan ToR tersebut kepada narasumber agar mereka dapat bersiap-siap dan mempelajarinya terlebih dahulu.
Tahap Saat Wawancara
1. Datang Tepat Waktu
Hindari kata “telat” saat hari H wawancara. Datang tepat waktu berarti kamu menghargai waktu si narasumber dan menghargai waktu kamu sendiri. Datang telat bisa jadi merusak mood narasumber yang dapat berdampak buruk selama wawancara lho!
2. Memperkenalkan Diri & Basa-basi
Di awal pertemuan, baiknya kita memperkenalkan diri seperti menyebutkan nama dan berasal dari institusi apa. Setelah itu, kamu bisa memulai obrolan-obrolan ringan yang bisa mencairkan suasana. Disinilah letak “Pelajari Narasumber” berguna.
Misalnya, kamu tahu narasumber menyukai bola dan kamu juga adalah penggemar bola. Kamu bisa memulai obrolan tentang liga yang sedang berlangsung.
3. Meminta Biodata Narasumber
Meminta data narasumber bukan berarti kamu belum tahu siapa dia. Tapi hal ini berguna untuk memastikan kebenaran dalam ejaan dari nama, jabatannya dan data lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan wawancara.
4. Meminta Izin untuk Merekam (Mencatat Poin Juga)
Sebelum memulai wawancara, kamu harus meminta izin dulu kepada narasumber untuk merekam semua pembicaraan. Kamu juga harus menghargai keputusan narasumber kalau ia memutuskan untuk off the record atau tidak ingin direkam.
Namun, selain merekam pembicaraan, kamu sebaiknya juga menyiapkan catatan untuk menulis poin-poin yang narasumber bicarakan untuk berjaga-jaga jika adanya kesalahan teknis saat merekam.
5. Jaga Kontak Mata
Selama wawancara berlangsung, sebagai pewawancara harus memerhatikan narasumber. Jika kita sibuk mencatat, narasumber akan merasa diacuhkan dan bisa merasa tersinggung lho!
6. Tetap Ambil Kendali
Terkadang, narasumber dapat keasyikan bercerita yang sudah tidak ada kaitannya lagi terhadap pertanyaan yang kamu tanyakan. Dalam situasi tersebut, kamu berhak untuk memotong pembicaraannya dengan sopan, seperti mengalihkannya ke pertanyaan selanjutnya.
Tahap Akhir Wawancara
1. Membuat Kesimpulan
Diakhir wawancara, kamu bisa memberi kesimpulan dari jawaban-jawaban yang sudah diberikan oleh narasumber. Hal ini untuk memastikan kembali jawaban si narasumber apakah sudah sesuai atau belum sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Meminta Izin untuk Menghubungi Kembali
Sebelum mengakhiri pertanyaan, baiknya kamu meminta izin untuk menghubungi narasumber kembali jika masih ada data yang kurang pada saat penulisan.
Melatih dan melakukan ketiga tahap di atas saat ingin mewawancarai seseorang adalah hal yang penting. Hal ini dikarenakan narasumber bisa menilai kredibilitas kita dari langkah-langkah terstruktur tersebut. Jika narasumber mempunyai impresi yang baik terhadap kita, maka suatu hari saat kita membutuhkan si narasumber tersebut, pasti ia akan dengan senang hati membantu kita kembali.
(JR/dari berbagai sumber)