Jadi Duta Pemudi Kebudayaan NTT 2022, Regina Alus ingin Promosikan Kelor di Kancah Nasional

Pemenang Duta Pemudi Kebudayaan NTT, Regina Alus

NUSALONTAR.COM

KUPANG – Yayasan Arunika Cipta Abadi membuka ajang pencarian Duta Pemudi Kebudayaan setiap provinsi tahun 2022. Ajang pencarian Duta Pemudi ini dilakukan dengan seleksi yang ketat melalui wawancara eksklusif seputar kekayaan kebudayaan di daerah asal.

Bacaan Lainnya

Para pemenang duta kebudayaan akan bertarung di pencarian Duta Kebudayaan Indonesia yang akan digelar di Bali bulan Maret 2023 mendatang. Kita patut bersyukur bahwa Provinsi NTT salah satu provinsi yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan adalah kekayaan yang telah diwariskan dari para leluhur.

Regina Alus, gadis manis asal Manggarai akhirnya terpilih sebagai pemenang Duta Pemudi Kebudayaan Provinsi NTT tahun 2022 setelah melewati serangkaian seleksi yang ketat bersama teman-teman lain. In Alus demikian sapaan akrabnya, dinobatkan sebagai pemenang dengan surat bernomor 01.005/MMGTL, L//2022 pada Kamis, 10 Februari 2022.

Setelah melalui pertimbangan yang matang, pihak yayasan memutuskan dan menetapkan perempuan kelahiran 07 September 1999 ini sebagai pemenang dan siap untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional di Bali pada bulan Maret 2023 mendatang

Puteri pertama pasangan Bapak Yohanes Don Bosco Wae dan Ibu Maria Goreti Jelamut, sempat pesimis tidak akan memenangkan ajang di tingkat provinsi. Akan tetapi pesimismenya berubah menjadi optimis setelah ia dinyatakan sebagai pemenang Duta Pemudi Kebudayaan NTT.

Ini adalah pencapaian yang membanggakan sebab dari sekian banyak yang berpartisipasi, ia mampu melewati semua ujian dan tantangan sehingga dinyatakan sebagai pemenang dan layak menyandang gelar Duta Pemudi Kebudayaan Provinsi NTT 2022.

Mahasiswi Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana ini mengungkapkan kesan dan pesan saat mengikuti ajang duta kebudayaan ini bahwa untuk menjadi seorang duta kebudayaan tidak cukup dengan paras yang cantik dan tubuh yang molek tetapi juga dibutuhkan kecerdasan dan kemampuan untuk mengolah hidup dengan baik.

“Menjadi Duta Kebudayaan tidak hanya bermodalkan kecantikan dan kemolekan tubuh semata, tetapi harus diimbangi dengan kecerdasan dan kepribadian yang baik. Menjadi duta harus percaya diri karena di setiap kompetisi membutuhkan keberanian untuk tampil. Namun, di balik rasa percaya diri, satu hal yang penting dan tidak boleh dilewatkan yakni menjadi diri sendiri,” ungkap anggota OMK St. Kristoforus Matani itu.

Kepercayaan diri menjadi modal bagi mahasiswi Semester 8 ini. Regina berharap, semua kaum muda berani untuk menjadi diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan berani menunjukan diri bahwa sebagai kaum muda kita bisa. Harapan ini diutarakan kepada semua kaum muda untuk menggunakan masa muda mereka demi mengolah hidup yang lebih berkualitas.

Peserta Duta Bahasa NTT 2021 ini juga mengungkapkan bahwa budaya bukan semata-mata tentang adat istiadat, pakaian adat, rumah adat, tetapi kebudayaan adalah apa yang kita alami dan jumpai di sekitar kita.

“Saya mengangkat tanaman kelor sebagai ‘budaya’ pertanian yang dapat dikembangkan sebagai pangan olahan yang bermanfaat baik untuk provinsi NTT maupun untuk Indonesia. Saya juga meminta doa dan dukungan masyarakat NTT agar bisa mempermudah langkah saya menuju kancah nasional 2023 mendatang,” kata perempuan yang suka menyanyi, membaca dan travelling ini.

Lulusan SMAN Langke Rembong tahun 2018 ini ingin melihat kebudayaan secara baru terutama berkaitan dengan tanaman kelor yang sedang diperjuangkan oleh Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat, demi perbaikan gizi dan ekonomi masyarakat NTT. Menurutnya, kelor menjadi komoditi yang patut untuk dipromosikan di tingkat nasional agar menjadi sumber pendapatan daerah NTT.

Penulis: Jondry Siki
Editor: Joe Radha

Pos terkait